.webp)
Kekeringan yang melanda di sejumlah persawahan Kabupaten Indramayu kian parah. Aksi balap di tengah sawah yang retak pun dilakukan petani sebagai protes semrawutnya tata gilir air.
Aktivitas tak biasa itu terlihat di tengah hijaunya tanaman padi yang terhampar di persawahan Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada Selasa (20/8/2024). Bukan mengelola sawah, para petani itu justru sedang asik berlomba balap motor.
Tampak 4 unit sepeda motor sudah bersiap di tengah sawah yang kering. Petani pun tarik gas setelah bendera aba-aba diangkat. Bukan lintasan aspal, aksi balapan motor dilakukan di atas retakan lahan yang sudah ditanami padi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada balapan lari, balapan motor itu ya di tengah sawah sebagai bentuk kita para petani untuk masalah air di wilayah sini itu untuk kelanjutannya gimana gitu," kata Petani di Desa Karanganyar, Wawan Suwanto.
Bukan tanpa alasan, aksi itu dilakukan petani lantaran kesal melihat semrawutnya tata gilir air untuk persawahan. Sebab, sekitar sebulan belakangan, persawahan tersebut tak lagi mendapat pasokan air setelah menerima 2 kali jadwal kiriman air.
"Intinya balap di sini tuh sebagai protes lah kepasa dinas-dinas terkait kalau disebut kita juga petani bawah nggak tahu lah. Tapi yang jelas kelanjutannya tuh gimana yang jadi pertanyaan di sini tuh," tegas Wawan.
Diceritakan Wawan, mayoritas tanaman padi di Desa Karanganyar sudah menginjak usia 40 hari. Namun, langkanya pasokan air mengakibatkan pertumbuhan padi melambat. Bahkan, tanah persawahan kian semakin kering.
"Lahan pertanian di sini tuh kering total. Air dari jalur atas itu tidak ada sama sekali aliran ke sini," ujarnya.
Petani meminta pemerintah dan pihak terkait untuk segera mendistribusikan pasokan air ke persawahan Kecamatan Kandanghaur.
"Harapannya untuk petani wilayah Karanganyar butuh penyelamatan segera jangan ikut jadwal gilir dulu untuk wilayah Kandanghaur," harapan para petani.
"Terancam banget, satu Minggu lagi nggak ada air kemungkinan bisa gagal panen," sambungnya.
(dir/dir)
