Kisah Abdurrosyid Berjuang untuk NKRI, Hampir Mati Ditembak Saat Mandi

Kisah Abdurrosyid Berjuang untuk NKRI, Hampir Mati Ditembak Saat Mandi

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Sabtu, 17 Agu 2024 07:00 WIB
Abdurrosyid (tengah) dan temen-teman veteran Cirebon
Abdurrosyid (tengah) dan temen-teman veteran Cirebon. (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Hari Kemerdekaan membuat ingatan Abdurrosyid kembali mengenang masa-masa berjuang untuk Tanah Air. Di usia mudanya kala itu, Abdurrosyid sempat ikut menjadi tentara sukarelawan yang dikirim ke Timor Timur.

Abdurrosyid jadi salah satu dari sekian banyak pemuda Indonesia yang jadi relawan untuk dikirim ke Timor Timur pada tahun 1975-1976. Saat itu, Abdurrosyid menjadi bagian dari operasi seroja untuk menumpas tentara Portugis.

"Untuk merebut kembali Timor Timur, ketika itu kan masyarakat Timor Timur masih ditindas oleh Portugis dan tentara Fretilin, dulu saya berangkat ke sana statusnya atas nama sukarelawan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Veteran Kota Cirebon itu saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (16/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang kini berusia 72 tahun itu mengenang pengalamannya saat berjuang mempertahankan NKRI di sana. Dari mulai dilempar granat hingga nyaris meninggal ditembak saat sedang mandi.

"Saya pernah di garda depan untuk masuk ke Timor Timur, pertama kali masuk, di sana langsung dilempar granat, kemudian dibombardir tembakan secara terus menerus, kemudian, pernah saya ditembak saat sedang mandi, tapi alhamdulillah saya masih selamat. Itu kejadian sekitar tahun 1976," tutur Abdurrosyid.

ADVERTISEMENT

Sebagai seorang yang pernah berjuang mempertahankan Indonesia, dimomen kemerdekaan ini, besar harapan Abdurrosyid agar pemerintah dapat memperhatikan lagi kehidupan para veteran di Cirebon.

"Ada kami veteran dari Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang hanya dapat tunjungan sekitar Rp 1.800.000, itu cuman tunjungan saja. Tapi kalau pensiunan TNI POLRI itu dapat tunjangan sekaligus pensiunan, yah harapan kami ke depan mah ingin dapat tambahan tunjangan lah, apalagi di Cirebon ada sekitar puluhan veteran PKRI," tutur Abdurrosyid.

Tak hanya veteran, menurut Abdurrosyid, kehidupan para istri dari veteran yang sudah meninggal juga harus diperhatikan. Menurutnya, kebanyakan para istri veteran yang suaminya sudah meninggal, itu tidak mendapatkan tunjangan dari pemerintah.

"Tolong kami juga meminta, banyak warakawuri atau istri veteran yang sudah meninggal suaminya, untuk segera mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena yang sekarang ini para istri atau janda veteran yang suaminya sudah meninggal itu tidak dapat tunjangan," tutur Abdurrosyid.

Sebagai seorang veteran, Abdurrosyid juga berpesan kepada rakyat Cirebon agar terus semangat dalam menjaga NKRI dan tidak mudah dipecah belah.

"Pesan saya, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI, yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dan keluarkan semangat juang dan nilai 1945," pungkas Abdurrosyid.




(dir/dir)


Hide Ads