TPA Ciniru Kuningan 1,5 Tahun Lagi Overload

TPA Ciniru Kuningan 1,5 Tahun Lagi Overload

Mohamad Taufik - detikJabar
Senin, 29 Jul 2024 20:44 WIB
Ilustrasi Sampah plastik
Ilustrasi sampah. Foto: Shutterstock/
Kuningan -

Pemerintah Kabupaten Kuningan mulai serius mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks, salah satunya menggerakkan masyarakat untuk bijak memilah sampah sesuai jenisnya.

Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat mengatakan, produksi sampah dari masyarakat Kabupaten Kuningan rata-rata per hari mencapai 480 ton, baik sampah organik maupun anoragnik. Dari jumlah tersebut, kata Iip, hanya sekitar 200 ton saja yang dibuang ke TPA Ciniru itupun dibuang begitu saja tanpa ada pengolahan.

"Kondisi ini sudah menyebabkan TPA Ciniru sudah hampir penuh dan diprediksi akan over load dalam kurun waktu 1,5 tahun ke depan. Untuk itu, kita harus mulai bertindak untuk mengatasi masalah sampah ini di antaranya menyiapkan alternatif tempat, dan yang paling mudah adalah mengurangi sampah mulai dari hulunya yaitu di tingkat rumah tangga," ungkap Iip, Senin (29/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya, kata Iip, setiap rumah tangga mulai memilah mana sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pengelolaannya oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Akan lebih baik lagi, kata Iip, jika setiap pemerintah desa bisa mengkoordinir pemilahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah yang dibuang ke TPA adalah sampah residu atau sampah yang benar-benar tidak berguna lagi.

"Kita mengenal yang namanya bank sampah. Ini bisa diterapkan oleh seluruh desa di Kabupaten Kuningan dalam mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis. Misalkan, untuk sampah organik bisa diubah menjadi pupuk, sedangkan anorganik seperti sampah plastik bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan atau dijual ke perusahaan, atau rongsok. Dengan cara ini saya yakin akan banyak mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Ciniru sehingga daya tampungnya bisa berumur lebih panjang," ujar Iip.

ADVERTISEMENT

Iip mengapresiasi beberapa desa di Kabupaten Kuningan yang telah peduli ikut serta mengurangi sampah melalui bank sampah. Dia berharap, program ini bisa menjadi contoh positif untuk ditiru oleh seluruh desa yang ada di Kabupaten Kuningan.

Upaya lainnya, kata Iip, yang sekarang sedang diupayakan adalah menyediakan lahan alternatif jika TPA Ciniru sudah tak bisa menampung sampah lagi. Termasuk menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan seperti loader, beko dan truk pengangkut sampah sesuai dengan kebutuhan.

"Tahun 2033 nanti akan ada kawasan Rebana, di mana salah satu programnya berkaitan dengan penanganan sampah bersama. Namun itu masih sembilan tahun yang akan datang, sehingga kita harus melakukan upaya penanganan sampah ini mulai dari sekarang sebelum TPA Ciniru benar-benar penuh," katanya.

"Insyaallah dengan kita mulai bergerak dari hulu hingga hilir dalam mengurangi sampah melalui program 3R (reuse, reduce, recycle) di setiap desa maka permasalahan sampah di Kuningan bisa tertangani," ungkap Iip menambahkan.

(sud/sud)


Hide Ads