Kamididing merupakan satu istilah yang dikenal warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat untuk menyebut adanya pergantian musim. Kamididing identik dengan adanya dinginnya suhu udara dari petang hingga pagi hari.
Secara bahasa, Ketua Lembaga Basa dan Sastra Dermayu (LBSD) Faris Al Faisal menyebut kamididing menurut bahasa Dermayu bermakna suhu yang dingin. Perubahan suhu udara lebih rendah itu terjadi saat awal pergantian musim.
"Kamididing ning basa Jawa Dermayu artine suhu sing atis. Biasane ana ning awal ganti mangsa/musim (Kamididing dalam bahasa Jawa Dermayu artinya suhu yang dingin. Biasanya ada di awal pergantian musim)," kata Faris, Senin (22/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan kamididing dalam bahasa Jawa Mataram seperti Jogjakarta dan Solo, Kamididing disebut Bediding.
Umumnya kata Faris, kamididing terjadi pada awal musim baik musim hujan atau musim kemarau. Namun ada juga warga Indramayu yang menyebut khusus untuk awal musim kemarau.
Kamididing biasanya ditandai dengan adanya fenomena lainnya seperti bermekarnya bunga pada mohon mangga. Suhu dingin dari malam hingga pagi hari sampai adanya kondisi sungai yang surut.
"Kamididing biasanya dibarengi musim pohon mangga berbunga. Apabila disertai angin terjadi kerontokan bunga pohon mangga. Suhu dingin dari malam hingga pagi hari. Ada kabut ketika pagi hari. Sungai-sungai airnya susut bahkan kering," jelasnya.
Seperti dirasakan warga di Kabupaten Indramayu beberapa pekan ini. Suhu terasa lebih dingin meski dalam kondisi panas terik.
"Penyebabnya adalah karena minimnya jumlah awan saat musim kemarau, sehingga radiasi gelombang panjang yang dilepaskan ke angkasa tidak ada penahannya, otomatis udara jadi lebih cepat dingin. Di tambah lagi angin yang cukup kencang menyebabkan awan sulit terbentuk," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Kertajati, Dyan Anggraeny kepada detikJabar.
Selain itu kata Dyan, faktor lain yang menyebabkan fenomena itu terjadi karena pada musim kemarau angin berhembus dari Australia menuju Indonesia yang sifatnya dingin dan kering. Sebab di Australia saat ini sedang musim dingin.
"Berdasarkan gerak semu matahari saat ini posisi matahari baru bergerak balik dari belahan bumi Utara kembali ke Selatan, tapi masih di belahan bumi Utara sehingga di Australia relatif menerima panas yang lebih sedikit karena musim dingin sehingga menambah suhu relatif dingin di Indonesia," jelasnya.
Secara prakiraan, kondisi penurunan suhu rata-rata terjadi selama bulan Juli di wilayah Cirebon Raya. Namun, suhu akan kembali naik pada bulan Agustus hingga Oktober nanti.
"Ini juga disebabkan karena posisi matahari yang mana pada bulan tersebut akan bergerak menuju ke ekuator dan belahan bumi selatan sehingga wilayah Indonesia khususnya Ciayumajakuning akan kembali mengalami kenaikan suhu," ungkapnya.
(sud/sud)