Tak Hanya Agama, Santri di Cirebon Dibekali Ilmu Lawan Hoax

Tak Hanya Agama, Santri di Cirebon Dibekali Ilmu Lawan Hoax

Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 19 Jul 2024 18:00 WIB
Kapolresta Cirebon saat menyampaikan materi soal bahaya hoax
Kapolresta Cirebon saat menyampaikan materi soal bahaya hoax (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Maraknya aksi penyebaran berita bohong atau hoax di media sosial memicu pengaruh buruk termasuk di kalangan santri. Upaya menangkal serangan hoax pun diberikan untuk santri-santri di Cirebon.

Langkah itu dilakukan dengan kegiatan sosialisasi literasi digital yang diselenggarakan Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Bersama Polresta Cirebon pada Jumat (19/7/2024). Sejumlah santri mengikuti kegiatan tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli menuturkan kegiatan semacam ini sangat diperlukan guna menambah wawasan santri di tengah era kemajuan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Santri tidak hanya harus paham agama, tetapi juga harus melek teknologi. Dunia digital menawarkan banyak peluang bagi santri untuk belajar, berdakwah, dan berinovasi," tuturnya.

Menurutnya, kemampuan menggunakan teknologi terutama media sosial dengan bijak dan efektif adalah bagian dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap santri.

ADVERTISEMENT

"Di era digital ini, santri harus bisa memanfaatkan media sosial untuk kepentingan dakwah dan pengembangan diri. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat yang harus selalu mengikuti perkembangan zaman," jelasnya.

Dengan adanya program-program literasi digital ini, diharapkan para santri Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon dapat menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan bekal pengetahuan yang cukup.

"Jadi dengan maraknya penyebaran berita bohong di media sosial yang banyak merugikan. Akhirnya kami menggelar kegiatan ini supaya santri bisa memahami soal bahayanya berita hoax," ucapnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung peningkatan literasi digital serta di kalangan santri.

"Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi digital, bukan hanya di pesantren kami, tetapi di seluruh pesantren di Indonesia," pungkasnya.

Dengan semangat dan upaya yang terus dilakukan, Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon berharap dapat mencetak santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga terdepan dalam literasi digital.

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni mengatakan fungsi media sosial selain memiliki aspek positif namun memiliki dampak negatif bilamana dioperasikan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

"Media sosial seperti dua sisi mata uang yang memiliki fungsi positif maupun negatif," ungkapnya.

Ia menjelaskan, tidak sedikit dari kasus tindak kriminal disebabkan dari media sosial karena minimnya soal literasi digital. Aksi penipuan, penyebaran berita bohong maupun tindak pidana lainnya yang merugikan masyarakat seringkali terjadi sehingga literasi digital dinilai sangat penting diketahui oleh pada pengguna digital.

"Masifnya informasi yang tersebar di media sosial dapat merubah framing yang tercipta. Jadi harus bisa menggunakan media sosial secara bijak dan memahami pentingnya literasi digital," ucapnya.

Najma Aliya salah satu santri Pesantren Bina Insan Mulia mengaku merasa senang bisa mengikuti kegiatan semacam ini. Dia mendapatkan tambahan ilmu soal dunia digital.

"Merasa bersyukur dengan adanya kegiatan ini kami bisa lebih tahu lagi soal bahayanya penyebaran berita hoax. Apalagi tadi dijelasin soal UU ITE sama Polresta Cirebon," paparnya.




(dir/dir)


Hide Ads