Upaya Membasmi Hama Pertanian di Kuningan Pakai Burung Hantu

Upaya Membasmi Hama Pertanian di Kuningan Pakai Burung Hantu

Mohamad Taufik - detikJabar
Senin, 15 Jul 2024 21:30 WIB
Burung Hantu digunakan basmi hama tikus di Kuningan
Burung Hantu digunakan basmi hama tikus di Kuningan (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Kuningan -

Hama tikus masih menjadi momok yang menakutkan bagi para petani, tak terkecuali di Kabupaten Kuningan. Berbagai cara pun dilakukan untuk mengatasinya, salah satu yang tengah digalakkan adalah mengerahkan satwa predator burung hantu yang populasinya terbilang masih banyak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, saat ini pihaknya tengah gencar membangun rumah burung hantu (Rubuha) di berbagai areal pertanian di Kabupaten Kuningan. Menurut Wahyu, pengerahan burung hantu ini sebagai upaya gerakan pengendalian (Gerdal) serangan tikus yang dinilai cukup efektif, efisien, murah dan memiliki nilai konservasi yang tinggi.

"Jadi kami melakukan konservasi burung hantu agar memiliki tempat untuk berteduh, tempat untuk dia bisa mencari mangsa di wilayah hamparan areal sawah. Satu kandang atau Rubuha bisa menangani setidaknya 5 Hektare sawah dan kami melakukan Gerdal secara massal di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan," papar Wahyu kepada detikJabar, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu menerangkan, rumah burung hantu (RUBUHA) adalah struktur buatan yang dirancang khusus untuk menarik dan mendukung populasi burung hantu, yang secara alami merupakan predator dari hama-hama pertanian tertentu seperti tikus, kumbang, dan serangga lainnya yang merugikan tanaman pertanian. Upaya ini merupakan langkah yang murah, mudah dan ramah lingkungan.

Saat ini, lanjut Wahyu, sebanyak 25 Rubuha telah dipasang di 10 kecamatan di Kabupaten Kuningan sebagai contoh. Secara bertahap, pemasangan Rubuha akan menjangkau lebih banyak areal pertanian di Kabupaten Kuningan baik dari bantuan pemerintah maupun swadaya atas kesadaran para petani sendiri.

ADVERTISEMENT

"Banyak manfaat yang didapatkan dengan pemasangan Rubuha. Tidak hanya mengurangi kerusakan lingkungan akibat pestisida tetapi juga meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan. Melalui rubuha maka serangan tikus dapat terkendali secara maksimal, murah, mudah, efisien dan ramah lingkungan. Dengan memfasilitasi populasi burung hantu, adanya Rubuha membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal. Hal ini penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem pertanian," tuturnya.

Manfaat lainnya, kata Wahyu, yaitu pengurangan penggunaan pestisida dan potensi peningkatan hasil panen dan dapat mengurangi biaya produksi bagi petani, sehingga meningkatkan keuntungan mereka dalam jangka panjang. Rubuha bukan hanya menawarkan solusi praktis untuk masalah pertanian saat ini, tetapi juga berpotensi menjadi bagian integral dari pertanian masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Terkait serangan hama tikus di Kabupaten Kuningan, Wahyu mengatakan, saat ini tengah melanda areal pertanian di blok Sawah Karuhun, Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma. Namun demikian, Wahyu menilai serangannya masih wajar dengan luas serangan sekitar 3 hektare dan dapat dikendalikan.

"Kemarin kami sudah lakukan pemasangan beberapa Rubuha di lokasi tersebut, dengan harapan burung hantu akan hinggap dan menetap di sana sehingga menjadi penjaga kawasan pertanian dari serangan hama tikus. Kabar baiknya, populasi burung hantu liar di Kabupaten Kuningan masih terbilang banyak sehingga dengan hadirnya rubuha di banyak areal pertanian bisa menjadi rumah yang nyaman untuk predator tikus tersebut," harap Wahyu.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads