Seekor macan tutul jawa meneror sebuah permukiman warga yang ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hewan buas itu berlalu lalang di premukiman, bahkan hewan tersebut hampir menyerang warga saat berpapasan di sebuah jalan desa.
Macan tutul itu ditemukan warga di Jalan Dusun Cihanja, Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Selasa (9/7) lalu, sekitar Pukul 17.00 WIB.
Kepala Desa Gunungmanik Juhari Haryanto mengatakan, penampakan macan tutul itu berhasil diabadikan melalui ponsel seorang warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada warga kami saat naik motor dalam perjalanan pulang dicegat oleh macan tutul, kemudian dia turun dari motor dan menjauh. Warga tersebut kemudian berusaha mengusir macan tutul tersebut, namun bukannya pergi malah berjalan memutari motor dan sempat naik ke jok motor tersebut," kata Juhari kepada detikJabar, Rabu (10/7) pekan ini.
Tidak lama kemudian, menurut Juhari, datang lima warga lain yang habis memancing ikan diikuti seekor anjing di lokasi tersebut. Kedatangan para pemancing ini ternyata menarik perhatian sang macan tutul yang seketika menghampiri seperti hendak menyerang.
"Ternyata macan tersebut mengejar anjing dan sempat menggigit kakinya hingga pengkor. Gagal memangsa anjing milik warga tersebut, si macan kemudian masuk ke semak-semak. Tapi warga sempat merekam kehadiran macan tutul tersebut lalu melaporkannya ke perangkat desa," ungkap Juhari.
Mendapati laporan kejadian itu, pihaknya meneruskan informasi tersebut kepada pihak polsek dan BPBD. Informasi ini lalu diteruskan ke BBKSDA Jabar dan petugas BBKSDA Jabar melalui Resort KSDA Cirebon turun tangan meninjau lokasi kemunculam macan tutul.
Kepala KSDA Cirebon, Selamet Priambodo, menjelaskan macan tutul Jawa yang turun ke pemukiman warga tersebut merupakan macan tutul dewasa.
"Postur cukup besar, sudah tua. Kalau perkiraan umur belum tahu, namun jika dilihat dari video, sudah melewati fase dewasa karena terlihat sudah tua," kata Selamet saat dihubungi detikJabar, Kamis (11/7) pekan ini.
Pihaknya sedang menyelidiki penyebab turunnya macan tutul tersebut ke pemukiman. Menurutnya, lokasi pemukiman dengan habitat macan tutul itu berdekatan. Macan tutul tersebut merupakan penghuni hutan lindung yang ada di wilayah tersebut.
"Dari keterangan warga, macan tutul beberapa kali mendekati sumber air, minum, lalu rebahan lagi. Setelah itu, berjalan ke tempat lain, minum lagi, dan rebahan lagi. Minum air di aliran sungai kecil dan rembesan air dari batu, memilih air yang jernih dan bersih," tambahnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD, polsek setempat, desa dan warga sekitar dengan memberikan sosialisasi untuk menghindari konflik dengan macan tutul. Selain itu, pihaknya berikan petasan kepada warga yang berfungsi untuk menghalau satwa liar tersebut. Pihaknya juga berikan imbauan agar warga mengurangi aktivitas khususnya di malam hari.
Baca juga: Kagetnya Warga Kuningan Bertemu Macan Tutul |
"Kami imbau khususnya aktivitas anak-anak, ibu-ibu untuk minimal dulu, jangan banyak keluar dulu," tambahnya.
Dia membenarkan jika kehadiran macan tutil di pemukiman warga sempat membuat suasana menjadi me cekam, namun setelah dicek, diberi sosialisasi, Selamet pastikan kondisi sudah normal, meski demikian dia minta warga tetap waspada. "Insyaallah sudah normal tetap lakukan perondaan dan minimalkan aktivitas dari sore hingga malam hari," pungkasnya.
(wip/sud)