Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri sosialisasi Pencegahan Kasus Pertanahan Melalui Implementasi Sertifikat Elektronik di Hotel Aston Cirebon, Kamis (11/7/2024).
Dalam acara tersebut, Wahyu Mijaya menekankan, pentingnya digitalisasi sertifikat tanah untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi data pertanahan.
Baca juga: Kades di Cirebon Ditangkap gegara Pakai Sabu |
Menurutnya, sosialisasi ini tidak hanya mengenai sertifikat elektronik tetapi juga bagaimana peta bidang tanah yang sudah terdaftar, bisa diproses atau disertifikasi secara fisik hingga dibuatkan menjadi dokumen elektronik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, sertifikat tanah elektronik ini akan memberikan manfaat jangka panjang serta meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam administrasi pertanahan.
Kabupaten Cirebon, kata Wahyu, berkomitmen untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Pihaknya berharap implementasi sertifikat tanah elektronik di daerahnya bisa segera terealisasi dalam jumlah banyak.
"Kami berharap masyarakat Kabupaten Cirebon yang aset tanahnya belum terdaftar bisa disertifikatkan, dan yang masih berbentuk cetak bisa dibuat sertifikat elektronik," ujar Wahyu.
Transformasi ini, lanjut Wahyu, diyakini dapat mengamankan data lebih baik dan melindunginya dari potensi masalah.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, Yuniar Himat Ginanjar menjelaskan program ini merupakan bagian dari strategi pemerintah pusat untuk meningkatkan layanan pertanahan.
"Program ini mencakup pelatihan, sosialisasi, dan dukungan infrastruktur. Semua buku tanah yang berbentuk cetak harus divalidasi dan dibuat elektronik," kata Yuniar.
Ia menambahkan dengan diterapkannya sertifikat tanah elektronik, diharapkan perlindungan terhadap data pertanahan lebih baik dan potensi sengketa berkurang.
"Transformasi digital ini juga diharapkan mempermudah masyarakat dalam mengelola dan memverifikasi aset tanah mereka," tukasnya.
(sud/sud)