Seekor macan tutul Jawa dewasa turun ke permukiman warga di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Keberadaan satwa dilindungi tersebut telah dimonitor oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat melalui KSDA Cirebon.
Kepala KSDA Cirebon, Selamet Priambodo, menjelaskan macan tutul Jawa yang turun ke pemukiman warga tersebut merupakan macan tutul dewasa.
"Postur cukup besar, sudah tua. Kalau perkiraan umur belum tahu, namun jika dilihat dari video, sudah melewati fase dewasa karena terlihat sudah tua," kata Selamet saat dihubungi detikJabar, Kamis (11/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selamet menambahkan pihaknya sedang menyelidiki penyebab turunnya macan tutul tersebut ke pemukiman. Menurutnya, lokasi pemukiman dengan habitat macan tutul itu berdekatan. Macan tutul tersebut merupakan penghuni hutan lindung yang ada di wilayah tersebut.
"Ada hutan lindung dan juga kelompok hutan produksi yang dikelola Perhutani," ujarnya.
Menurut laporan warga, macan tutul tersebut terlihat minum di aliran sungai kecil di wilayah tersebut. "Dari keterangan warga, macan tutul beberapa kali mendekati sumber air, minum, lalu rebahan lagi. Setelah itu, berjalan ke tempat lain, minum lagi, dan rebahan lagi," ungkapnya.
"Minum air di aliran sungai kecil dan rembesan air dari batu, memilih air yang jernih dan bersih," tambahnya.
Ketika ditanya mengapa macan tutul tersebut berlalu lalang cukup lama dan tidak takut dengan kehadiran manusia, Selamet menjelaskan bahwa sebetulnya macan tutul itu pasti merasa takut. "Kita duga mungkin karena usianya yang cukup tua atau sedang sakit. Dugaan terakhir tentang macan tutul peliharaan yang lepas itu kecil sekali," jelasnya.
Baca juga: Kagetnya Warga Kuningan Bertemu Macan Tutul |
Menurut Selamet, informasi tentang kemunculan macan tutul ke pemukiman sering diterima oleh pihak KSDA Cirebon. "Dalam periode lima sampai sepuluh tahun terakhir, sering dilaporkan ada macan tutul yang melintas di tengah jalan," ujarnya.
Selamet juga memastikan bahwa habitat macan tutul masih terjaga dengan baik dan stok makanan di hutan lindung tersebut masih banyak. "Habitat masih bagus, kijang ada, monyet ada, lutung, dan hewan lainnya sebagai mangsa predator masih tersedia," pungkasnya.
(wip/iqk)