Pj Bupati Cirebon 'Sikat' Tumpukan Sampah yang Cemari Sungai Jamblang

Pj Bupati Cirebon 'Sikat' Tumpukan Sampah yang Cemari Sungai Jamblang

Devteo Mahardika - detikJabar
Sabtu, 22 Jun 2024 21:30 WIB
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat memimpin pembersihan bantar sungai Jamblang
Foto: Istimewa
Cirebon -

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Camat Jamblang, serta Kuwu Desa Jamblang dan Serang, meninjau tumpukan sampah liar di aliran Sungai Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini merupakan respons pemerintah daerah atas laporan masyarakat mengenai tumpukan sampah di sepanjang aliran sungai tersebut. Wahyu menyatakan setelah melihat dua titik lokasi pembuangan sampah liar, pihaknya akan segera mengambil tindakan untuk melakukan pembersihan.

"Kita langsung tindaklanjuti dengan bereskan dan bersihkan, dan nantinya kita akan menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah tersebut," ujar Wahyu, Sabtu (22/6/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Wahyu juga berencana melakukan komunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS CC) untuk menempatkan kontainer sampah di dekat sungai.

"Kita nanti minta izin ke BBWS CC untuk menempatkan kontainer, sehingga masyarakat yang diduga membuang sampah sembarangan bisa membuangnya di kontainer yang sudah disediakan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Wahyu menambahkan bahwa kontainer akan dipantau secara rutin agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. "Nanti kontainernya kita lihat, satu minggu hingga dua minggu apakah penuh, kalau sudah penuh, langsung kita rutin angkut oleh DLH," imbuhnya.

Aksi ini mendapat sambutan baik dari para kepala desa (kuwu) di wilayah tersebut. "Tadi juga kuwu sudah mengijinkan untuk segera dieksekusi, karena ada alat berat yang akan melakukan pengerukan sampah," ungkap Wahyu.

Menanggapi isu pencemaran air Sungai Jamblang oleh limbah batu alam, Wahyu mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu masalah tersebut, mengingat aliran sungai yang tercemar berasal dari Kecamatan Dukupuntang.

"Kita akan pelajari terlebih dahulu semuanya terkait pencemaran batu alam ini," ujarnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads