Sosok Maestro Lukis Toto Sunu yang Lukisannya Dikoleksi Presiden RI

Sosok Maestro Lukis Toto Sunu yang Lukisannya Dikoleksi Presiden RI

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 18 Jun 2024 15:30 WIB
Karya lukis Toto Sunu
Maestro Lukis Toto Sunu (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Kota Cirebon ternyata mempunyai seorang maestro lukis yang karyanya sudah sampai ke mancanegara. Bahkan tidak sedikit dari karyanya juga, dikoleksi oleh beberapa presiden Indonesia dari masa ke masa.

Dia adalah Toto Sunu (63) warga Gunung Mulya, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon yang sudah lama menggeluti dunia seni lukis sejak puluhan tahun yang lalu.

Secara eksklusif bertemu detikJabar, dia bercerita bakat melukis yang dimilikinya berawal dari kegemarannya menggambar sedari kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kecil waktu SD tahun 70-an emang suka menggambar, jadi kalau dibilang bisa melukis ya secara otodidak," paparnya, Jumat (14/6/2024).

Dia menceritakan, karya lukisan pertama kali terjual sejak dirinya duduk di bangku SMP yang saat itu sudah mengikuti sejumlah pameran lukisan di sejumlah daerah.

ADVERTISEMENT

"Sejak SMP lukisan saya sudah mampu terjual, dan mampu beli motor sendiri waktu itu," jelasnya.

Sedari awal mendalami seni lukisan ia membeberkan sangat senang dengan lukisan beraliran realis. Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya dia sangat mengidolakan Basuki Abdullah seorang seniman lukis tenar.

"Kenapa saya senang realis ya karena saya idolakan Basuki Abdullah. Karena senang karya lukisnya yang realis," paparnya.

Dia juga mengaku sejak awal melukis hingga saat ini tidak pernah mempunyai karya lukis yang dijagokan agar tidak mudah merasa puas diri.

"Saya tidak pernah merasa puas dalam berkarya, jadi nggak ada karya lukisan yang saya jagokan," ujarnya.

Sejumlah Presiden RI mengkoleksi karya Toto Sunu

Ada beberapa presiden Indonesia yang tertarik dan membeli karya lukisnya. Diantaranya presiden Soeharto, Megawati Soekarto Poetri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lukisan dengan judul 8 dewa menggambarkan para pemimpin hasil karyanya dibeli oleh presiden Soeharto pada tahun 1988 yang saat itu datang langsung ke Cirebon.

Kemudian presiden Megawati Soekarno Poetri juga membeli lukisan hasil karyanya dengan tema kilang minyak Balongan Indramayu.

Karya lukis Toto SunuMaestro lukis asal Cirebon, Toto Sunu Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Setelah itu ada presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut tertarik dengan karya lukisnya yang saat itu meminta dilukiskan wajahnya dan lukisan kapal dengan karya lukis realis.

"Saya merasa senang karya lukisan saya di apresiasi sama beberapa presiden Indonesia," tegasnya.

Ayah dari 4 orang anak ini juga sampai dengan saat ini masih membuat sejumlah karya lukis. Namun kali ini dia mengubah aliran dari realis menjadi dekoratif dengan tingkat kesulitan yang cukup rumit.

Pasalnya, saat ini dia mengurangi pemanfaatan kuas dalam setiap seni lukisnya. Melainkan menggunakan plastik tube sehingga dapat menimbulkan cat dari setiap karyanya.

Untuk cat yang digunakan juga dari hasil produksi sendiri termasuk untuk pemilihan warna. Cat yang dibuatnya kali ini juga sangat ramah ramah lingkungan dan sangat kuat hingga mencapai puluhan tahun mendatang.

"Metode yang digunakan saat ini menggunakan media tube dan jarang pake kuas. Penggunaannya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga dapat menimbulkan lukisan timbul," kata dia.

Untuk saat ini, ide-ide dalam seni lukisnya muncul secara alamiah mulai dari film sampai kehidupan sehari-hari yang bersifat inspiratif. Tidak hanya itu saja, dia juga saat ini memilih warna-warna yang lebih bervariatif.

"Dahulu lebih condong harus mengikuti warna alam, kalo sekarang lebih bervariatif," tegasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads