Rumah Seni Ropih, Galeri Seni Lukis Legendaris di Braga

Rumah Seni Ropih, Galeri Seni Lukis Legendaris di Braga

Irsyad Nabalah - detikJabar
Jumat, 10 Mei 2024 06:00 WIB
Rumah Seni Ropih
Rumah Seni Ropih (Foto: Irsyad Nabalah)
Bandung -

Jalan Braga merupakan jalan ikonik yang berada di tengah pusat kota dari kota yang sudah ikonik juga dengan julukan kota kembang, yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah Kota Bandung.

Bagaimana tidak, dengan sepanjang jalan yang dihiasi dengan bangunan berkonsep arsitektur kuno khas hindia belanda, yang juga menjadi tempat berbisnis masyarakat Kota Bandung yang memanfaatkan keunikan dan kekreatifannya dengan memadukan konsep bangunan kuno dan modern didalam agar tetap relevan di masa sekarang.

Salah satu tempat yang memadukan bangunan kuno dan konsep modern di dalam ialah Rumah Seni Ropih, galeri seni lukis di jalan Braga, Kota Bandung yang memajang karya seni lukis buatan asli dari rumah seni tersebut yang indah dan pastinya memanjakan mata siapapun yang memandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nama Rumah Seni Ropih ini sendiri diambil dari nama pak Ropih seorang pelukis yang sudah memajang dan berjualan lukisan di Jalan Braga dan juga sekaligus pendiri dari tempat ini. Yang kini rumah seni ini diteruskan oleh anak-anak dan cucunya pak Ropih," ucap Tata Sutarya selaku pemilik dan pelukis dari Rumah Seni Ropih.

"Rumah Seni Ropih itu awalnya tidak dibikin galeri seperti ini, dulu kita berjualan di pinggir Jalan Braga, seperti yang bisa dilihat di sepanjang jalan ini. Tempat ini baru ada pada tahun 2000 yang pada saat itu namanya Pameran Lukisan Abah Ropih, dan mendapat kesan baik dari masyarakat karena dulu tuh biasanya buat liat galeri seni tuh eksklusif banget kesannya karena tertutup, beda dengan konsep galeri kami yang konsepnya terbuka sehingga siapapun bisa masuk dan lihat-lihat," ujar Tata tentang asal-usul Rumah Seni Ropih.

ADVERTISEMENT

Rumah Seni Ropih terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya sepeserpun dalam kunjungannya, konsep ini sendiri telah dipertahankan oleh pengelola Rumah Seni Ropih dalam menghormati konsep tempat ini yang dari dahulu terbuka untuk siapa saja untuk dikunjungi dan sesuai juga dengan namanya yaitu rumah seni, yaitu tempat tinggal dan beraktivitas seni didalamnya.

Karya-karya seni lukis yang dipamerkan dalam Rumah Seni Ropih ini merupakan karya yang diperjualbelikan untuk siapapun yang ingin membeli karya seni lukisan di sini, sehingga tidak dianjurkan untuk berfoto di dalam secara sembarangan, maka ada baiknya meminta izin pengelola apabila ingin mengambil foto di dalam.

"Lukisan di sini dijual dengan berbagai harga ada yang dibawah satu juta, ada yang kelasnya middle atau pertengahan di harga lima jutaan, sampai ada yang paling tinggi di harga 100 jutaan," ujar Tata.

"Buat harga satu jutaan itu biasanya dari kualitas dan produksinya berbeda sehingga karya yang dihasilin tuh kualitasnya bisa ditemuin di lukisan lain kebanyakan, kalau yang middle atau harga lima jutaan tuh konsepnya dan bahannya lebih bagus sehingga tidak gampang ditemukan lukisan dengan kualitas seperti ini ditempat lain, kalau yang sudah harga 100 jutaan itu lukisan hasil karya abah Ropih yang sudah banyak dipajang diberbagai pameran dan memiliki sejarah panjang jadi biasa dibeli oleh kolektor," tambah Tata.

Rumah Seni RopihRumah Seni Ropih Foto: Irsyad Nabalah

Lukisan yang dipajang dan dipamerkan di Rumah Seni Ropih ini pun beragam, dengan konsep penggambaran yang beragam, warna-warna yang beragam, sampai dengan konsep lukisan yang beragam seperti ada lukisan yang normal pada umumnya dengan kanvas yang diwarnai cat saja sampai ada lukisan yang bertekstur seperti tiga dimensi.

"Untuk pengerjaan lukisan sendiri bermacam-macam, ada yang lukisan yang kecil dan hanya dengan cat saja itu dalam 1-2 hari bisa selesai, ada juga yang berkonsep dan proper itu apalagi yang bertekstur dengan tambahan dengan pasir, cangkang telur, atau kain dalam pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama dalam produksi dan pengeringannya sekitar 2 minggu sampai 1 bulan," cerita Tata dalam pengerjaan lukisannya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads