Kisah Berdarah Penjaga Rumah yang Tewas Menggenggam Celana Dalam

Jabar X-File

Kisah Berdarah Penjaga Rumah yang Tewas Menggenggam Celana Dalam

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 02 Jun 2024 11:30 WIB
Ilustrasi TKP
Ilustrasi TKP. Foto: Getty Images/gorodenkoff
Cirebon - Dua belas tahun lalu, tepatnya hari Selasa, 18 September 2012, Kota Cirebon dibuat gempar dengan penemuan seorang pria yang tewas sembari menggenggam celana dalam wanita. Nama pria itu Nasihun. Saat itu ia berusia 40 tahun.

Pagi yang kelabu itu terjadi di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Mengutip dari detikNews, Silvia adalah orang pertama yang menemukan jasda Nasihun. Silia saat itu berusia 59 tahun. Ia merupakan majikan dari Nasihun. Silvia memperkerjakan Nasihun sebagai penjaga rumahnya.

Pada pukul 06.30 WIB, Silvia kaget dengan penampakan tak biasa di rumahnya. Nasihun tewas sembari memegang celana dalam wanita. Polisi kemudian menerima laporan dan bergerak mengusut penemuan jasad Nasihun.

"Sebelumnya, korban pernah bekerja sebagai penjaga gudang ekspedisi. Baru tadi malam korban datang dari Banyumas untuk bekerja sebagai penjaga rumah," kata Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota yang saat itu dijabat oleh AKP Dony Satria Wicaksono.

Nasihun ditemukan dengan kondisi penuh luka, khsusunya di bagian punggung, badan, dan tangan. Polisi saat itu mengambil kesimpulan bahwa Nasihun tewas karena kehabisan darah. Kesimpulan it diambil karena tusukan dan sayatan tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

Penyelidikan pun berlanjut. Jasad Nasihun kemudian diboyong ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu untuk diautopsi.

Awalnya polisi memperkirakan, Nasihun menjadi korban pembunuhan. Meski ada barang korban yang juga hilang. "Ini lebih condong ke pembunuhan, meskipun ada barang yang hilang berupa telepon genggam," tutur Dony menjelaskan dugaan sementara saat itu.

Sejumlah saksi kemudian diperiksa. Hingga akhirnya polisi berhasil membongkar kasus penemuan jasad Nasihun yang memegang celana dalam wanita itu.

Perampokan dan Celana Dalam

Polisi kemudian berhasil menangkap pembunuh Nasihun. Pada saat ditangkap, kedua tersangka melakukan perlawanan, sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan di kaki kedua tersangka.

"Keduanya mencoba melawan anggota yang hendak menangkap," kata Kapolres Cirebon Kota yang saat itu dijabat AKBP Asep Edi Suheri, Jumat (21/9/2012), di Mapolresta Cirebon.

Kedua pembunuh tersebut, ditangkap di dua lokasi yang berbeda, pertama bernama Toni Afrianto (20) yang ditangkap di kawasan Ancol Jakarta, kedua Jayadi (33) yang ditangkap di Kudus, Jawa Tengah.

Meski begitu, kedua pelaku yang ternyata residivis ini, sama-sama berasal dari Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.

Menurut hasil penyelidikan, pembunuhan terhadap korban Nasihun, adalah murni kasus perampokan. Dipaparkan, mulanya kedua tersangka akan merampok rumah yang dijaga Nasihun, tetapi saat berhasil masuk, kedua pelaku dipergoki Nasihun, lalu Nasihun langsung berteriak maling.

Celana dalam wanita yang digenggam Nasihun saat tewas, berasal dari sebuah tas yang akan diambil oleh tersangka. Dijelaskan, pada saat pelaku sedang mengobok-gobok tas yang ada di dalam rumah, sempat terjadi tarik-menarik antara tersangka dan korban. Karena korban mengira pelaku mengambil barang berharga yang ternyata celana dalam.

Ketika sedang tarik-menarik itulah, para pelaku kalap dan langsung menusuk korban. "Keduanya kalap dan langsung menusuk korban dengan pisau pelaku," beber Asep.

Beberapa pakaian yang digunakan saat merampok, dua bilah pisau, dan telepon genggam diamankan polisi sebagai barang bukti. Keduanya dijerat dengan pasal 338 dan 365 KUHP tentang pembunuhan.

Jabar X-Files merupakan rubrik khas detikJabar yang menyajikan beragam kejadian kriminal atau kejadian luar biasa yang pernah menyita perhatian publik. (sud/sud)



Hide Ads