Siasat Bulog Serap Beras Petani Indramayu

Siasat Bulog Serap Beras Petani Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 31 Mei 2024 21:30 WIB
Ilustrasi Beras
Ilustrasi Beras. Foto: Dok Kementan
Indramayu -

Masuki masa panen, Perum Bulog Cabang Indramayu mulai menyerap beras hasil olahan gabah petani. Meski sudah melebihi target, namun Bulog mengaku cukup kesulitan dalam penyerapannya.

Musim ini, sekitar 26 ribu ton beras dari kalangan petani sudah masuk ke gudang Bulog. Angka target penyerapan yang hanya 19 ribu ton lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi padi di Kabupaten Indramayu.

"Sudah 26 ribu ton. Jadi kalau total produksi di Indramayu yang mencapai satu juta sekian, kita cuma 19 ribu tuh kecil sekali, untuk kapasitas gudang kita aja 77 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu, Ilhamsyah, Jumat (31/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ilhamsyah, dengan momen bantuan pangan dari pemerintah. Ia memaksimalkan penyerapan beras dengan menggandeng sejumlah mitra penggilingan beras. "Saya itu kan memanfaatkan situasi kondisi ada bantuan pangan, kan stok saya akan keluar itu yang harus manfaatin harus menyerap," katanya.

Diakui Ilham, proses pengadaan beras tidaklah mudah. Pihaknya harus menggandeng sejumlah mitra penggilingan beras yang ada di Kabupaten Indramayu. Bahkan di musim ini pihaknya menggandeng 12 mitra baru.

ADVERTISEMENT

"Karena kalau mengandalkan mitra lama belum tentu terpenuhi target saya. Makanya dengan dibantu mitra baru sudah mencapai 26 ribu kan. Total mitra ada 45," ujarnya.

Menurutnya, pengusaha penggilingan beras di Kabupaten Indramayu yang bergabung menjadi mitra mayoritas dari usaha kelas menengah bawah. Karena, tidak sedikit pengusaha yang menganggap rugi jika bekerjasama dengan Bulog.

"Rata-rata penggilingan gede itu pada nggak ada yang mau. Rugi bicaranya. Menengah ke bawah," ungkapnya.

Persaingan dalam pengadaan beras diakui nya cukup sulit. Apalagi saat ini hanya tersisa di Wilayah Kabupaten Indramayu yang masih melakukan panen padi. "Ya berat lah, Indramayu lumbung kalau sudah lumbung kan orang pasti incarnya ke sini" ujar dia.

Selain itu, untuk musim ini, harga pembelian beras di kalangan petani lebih tinggi. Yakni mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Harga itu akan berlangsung hingga Juni mendatang.

Harga pembelian pemerintah atau HPP gabah menjadi satu alasan Bulog menaikkan harga pembelian beras. "Kalau 2023 harganya Rp 9950 tadi. Yang harga Rp 11 ribu ini hanya relaksasi ya sampai bulan Juni saja. Nanti bisa naik bisa kurang," katanya.

"HPP-nya kan sudah Rp 6 ribu," imbuhnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads