Sebanyak tiga desa di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon terendam banjir usai sungai Cisanggarung meluap sejak pukul 03.00 WIB, Jumat (24/5/2024).
Ketiga desa itu terdiri dari Desa Pasaleman, Desa Cilengkrang dan Cilengkrang Girang tercatat ribuan rumah milik warga terendam banjir.
Camat Pasaleman, Agus Tiana mengatakan banjir ini disebabkan air kiriman dari Kabupaten Kuningan yang melintas di sungai Cisanggarung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal malam tadi di sini nggak hujan deras, jadi bisa dipastikan banjir ini disebabkan air kiriman dari Kuningan hingga menyebabkan meluapnya sungai Cisanggarung," ungkapnya kepada detikJabar.
Dampak dari banjir tersebut, hingga saat ini akses jalan utama yang menghubungkan antar desa di kecamatan tersebut terputus. Hingga akhirnya warga sekitar harus memutar lebih jauh imbas jalan utama terendam banjir setinggi 60 cm.
"Sampai dengan saat ini akses jalan belum dapat dilalui oleh kendaraan. Padahal ini jalan utama antar desa," ungkapnya.
Imbas dari banjir tersebut, ribuan rumah milik warga dan sejumlah fasilitas umum di tiga desa tersebut terendam banjir setinggi 60 - 90 cm.
"Pastinya ada ribuan rumah yang terendam banjir, tapi kalau sampai sekarang saya belum dapat data pasti ada berapa rumah yang terendam banjir. Nanti pasca banjir akan mendata rumah yang terdampak," ucapnya.
Ia menegaskan, banjir yang kali ini terjadi merupakan banjir kedua kalinya di tahun ini.
"Beberapa bulan yang lalu di sini banjir dan sekarang banjir lagi," bebernya.
Ia meminta kepada pemerintah daerah setempat, untuk segera mengevaluasi bersama BBWS sebagai pihak yang berwenang dalam urusan tanggul perbaikan sungai.
"Berharap banjir ini bisa cepat surut agar aktivitas masyarakat bisa kembali pulih kembali," ujarnya.
Di tempat yang sama, Carsidi (45) salah seorang warga Desa Cilengkrang Girang mengungkapkan, banjir ini terjadi secara tiba-tiba di saat ia bersama keluarganya terlelap dalam tidur.
"Waduh air datengnya tiba-tiba jam 3 subuh tadi, saya sama keluarga itu tuh lagi tidur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, banjir ini disebabkan kiriman air dari Kabupaten Kuningan. Pasalnya sejak malam hari, di wilayah tersebut tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Tadi malem sih nggak hujan gede, banjir ini gara-gara air kiriman dari Kuningan," tuturnya.
Ia mengaku banjir di tahun ini sudah terjadi dua kali, namun dirinya merasa jika banjir kali ini merupakan banjir yang terparah dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
(yum/yum)