Seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon diduga melakukan pelecehan seksual terhadap warganya. Bahkan, saat mendatangi kediaman korban, kades berinisial SRT itu ternyata sudah membawa bekal berupa kopi penambah stamina pria.
Kapolsek Beber Resor Kota Cirebon, AKP Eddie mengatakan, dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang kades itu terjadi pada Senin (20/5/2024) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Adapun korban dalam kejadian ini merupakan seorang wanita berusia 60 tahun.
Menurut Eddie, kejadian bermula saat kades berinisial SRT itu mendatangi korban di kediamannya. Saat itu, kades tersebut bertemu langsung dengan korban. Keduanya lantas berbincang-bincang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di tengah perbincangan itu, kades itu disebut kerap mengeluarkan obrolan-obrolan yang dinilai kurang sopan. Saat itu korban sendiri tidak terlalu menghiraukan.
"Sebenarnya kades itu sudah dekat sekali dengan keluarga korban. Jadi korban juga tidak berpikir yang macam-macam. Jadi dari awal memang bahasanya (kades) itu sudah begitu. Sudah nggak enak lah," kata Eddie.
Saat berkunjung ke kediaman korban, kades tersebut juga sempat meminta untuk dibuatkan kopi. Kopinya pun sengaja dibawa sendiri oleh sang kades. Namun, ternyata kopi yang dibawa oleh kades itu adalah kopi penambah stamina pria. "Kopinya memang dibawa sendiri oleh kepala desa. Dan kopi yang dibawa itu adalah kopi (penambah) stamina pria," ucap Eddie.
Usai dibuatkan kopi penambah stamina itu, aksi sang kades pun semakin menjadi-jadi. Bahkan, kades itu sempat berusaha memegang bagian tubuh korban. "Jadi habis minum kopi itu, dia (kades) mulai mau macem-macem," kata Eddie.
Beruntung, korban berhasil menangkis tangan sang kades yang ingin berbuat kurang ajar. Saat itu, korban kemudian langsung menghubungi anaknya. "Korban langsung nelpon anaknya. Akhirnya pada datang," kata Eddie.
Eddie menyebut, aksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh kades itu belum dilakukan proses hukum. Hal ini karena pihak keluarga korban belum membuat laporan polisi.
Terkait dengan kejadian tersebut, pihak korban sementara ini hanya meminta sang kades untuk membuat pernyataan dan mengakui perbuatannya. Pihak korban meminta agar kades tersebut mengakui perbuatannya di depan masyarakat. "Korban ini meminta agar kepala desa mengakui secara terbuka di depan masyarakat. Ini untuk memperbaiki nama baik korban," kata Eddie.
"Tadi sudah dilakukan di balai desa tadi sekitar jam 09.00 WIB. Dan kepala desanya juga mengakui. Dia mengakui atas perbuatannya dan memohon maaf," ucap Eddie menambahkan.