Menjadi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus siap dalam kondisi apapun. Mereka tak kenal waktu untuk bekerja. Itu karena, urusan penanggulangan bencana tak bisa dinanti-nanti.
Tak hanya waktu dan tenaga yang terkuras, urusan nyawa pun sudah pasti jadi taruhan. Pasalnya di saat warga biasa lari menghindari musibah, petugas BPBD malah menghampiri bencana.
Asam garam selama menjadi petugas BPBD itu dialami Gery Septyana (26). Pria yang kini bertugas menjadi Pusdalops PB BPBD Majalengka itu selalu mengenang peristiwa-peristiwa yang pernah dilaluinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gery, tidak ada kalender merah bagi petugas BPBD. Di musim apapun mereka harus bersiaga menghadapi musibah yang mengancam masyarakat.
"Bekerja di BPBD pastinya tanpa mengenal waktu, terus di kalender kami pun tidak ada namanya tanggal merah, semua hitam, 7x24 jam Ha-ha-ha," kelakar Gery saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (15/5/2024).
"Saat musim hujan kita dihantui banjir dan longsor. Saat kemarau kita dihantui kebakaran. Pokoknya musim apapun tidak ada kata istirahat bagi kita, yang penting masyarakat di Majalengka terlayani dengan nyaman," sambungnya.
Gery menyampaikan, menjadi petugas BPBD harus siap menghibahkan jiwa dan raganya untuk masyarakat. Setelah menjadi petugas BPBD prioritas bukan lagi keluarga, tapi keselamatan warga.
"Contohnya pernah terjadi di tahun 2022 pas kejadian gempa Cianjur, itu saya sedang istirahat bersama keluarga dan lagi lepas piket juga, tiba-tiba ada yang masuk telpon jam 3 pagi dari Call Center BPBD, bahwa dari kita (Majalengka) harus merapat ke Cianjur dalam penanggulangan bencana, ya tanpa pikir panjang langsung berangkat," ujar dia saat menceritakan.
Tak hanya pengalaman serius yang pernah Gery alami, namun cerita-cerita unik selama menanggulangi bencana juga menghiasi pengalamannya. Dirinya bersama petugas lain pernah dikejar babi hutan saat memadamkan api di Gunung Ciremai.
"Ada juga cerita unik yang pernah dialami saya sendiri, ketika musim kemarau ada bencana kebakaran hutan dan lahar di area TNGC Ciremai, dengan kejadian yang cukup luar biasa tim BPBD dan tim gabungan menangani pemadaman api pada malam hari. Pas saya pas lagi memadamkan api, itu saya dan tim dikejar hewan liar seperti anjing dan babi," ucapnya.
Tak hanya di Gunung Ciremai, kejadian lucu juga pernah dialaminya saat evakuasi warga yang terjebak banjir. Saat mengevakuasi warga, Gery bersama temannya pernah tercebur ke kolam. Namun untungnya, warga yang dievakuasi itu tidak mengikuti jejaknya.
"Untuk kejadian unik pada saat kejadian banjir di Cikijing, saya lagi mengevakuasi lansia yang harus diselamatkan, pas proses evakuasi saya dan teman saya masuk kedalam kolam ikan karena nggak terlihat oleh genangan air, tapi untungnya lansia yang dievakuasi tidak ikut tercebur ke kolam," ujarnya.
(dir/dir)