Film Vina: Sebelum 7 Hari cukup membetot perhatian publik. Tidak terkecuali warga Cirebon. Cerita yang diangkat ke layar lebar itu diambil dari kisah nyata yang pernah terjadi di Cirebon pada tahun 2016.
Film itu menggambarkan tentang kisah tragis yang dialami seorang gadis asal Cirebon bernama Vina. Ia tewas akibat menjadi korban pembantaian oleh sekelompok geng motor. Tidak hanya itu, Vina yang saat itu masih berusia remaja juga diperkosa secara bergilir oleh para pelaku.
Dalam peristiwa memilukan ini, Vina tidak sendiri. Ia mengalami kejadian tragis tersebut bersama satu korban lainnya bernama Rizky atau Eky. Keduanya tewas setelah dianiaya secara keji oleh kawanan geng motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kisah tragis yang dialami oleh Vina itu pun telah diangkat ke layar lebar. Film bergenre horor yang disutradarai Anggy Umbara itu berjudul Vina: Sebelum 7 Hari.
Kehadiran film ini pun seolah menggugah kembali ingatan masyarakat Cirebon tentang peristiwa tragis yang terjadi delapan tahun silam. Tidak sedikit masyarakat yang kemudian mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut.
Banyak yang menyebut jika masih ada pelaku yang masih belum tertangkap. Tidak sedikit masyarakat yang berharap pihak kepolisian dapat membuka kembali kasus tersebut dan menangkap para pelaku yang hingga kini masih buron. Pembahasan tentang pelaku pembunuhan Vina yang masih buron pun ramai di media sosial.
Harapan serupa juga diutarakan oleh pihak keluarga Vina. Kakak Vina, Marliyana (33) meminta agar polisi bisa mengusut kasus yang belum sepenuhnya tuntas itu. Marliyana berharap para pelaku yang hingga kini masih berkeliaran dapat segera ditangkap dan diadili.
"Masih ada tiga (pelaku) yang belum ditangkap," kata Marliyana saat diwawancarai detikJabar di Kota Cirebon, Minggu (12/5/2024).
Menurut Marliyana, sebelum kisah tragis yang dialami Vina difilmkan, pihak keluarga terus berharap agar para pelaku segera ditangkap. Oleh karenanya, kata Marliyana, dengan adanya film tersebut, kejadian tragis yang menimpa adiknya itu dapat kembali diusut.
"Harapannya kasusnya bisa dibuka kembali. Sebelum ada film ini (Vina: Sebelum 7 Hari), memang harapan keluarga sih yang tiga (pelaku) ini gimana," kata Marliyana.
"Keluarga sudah berusaha ke sana ke sini, tapi mentok. Akhirnya sampai nyerah. Nah sekarang berharap dengan adanya film ini (kasusnya) dibuka lagi," ucap dia.
Di sisi lain, Marliyana berharap dengan adanya film Vina: Sebelum 7 Hari bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak. Ia berharap peristiwa tragis yang menimpa adiknya tidak kembali terulang.
"Semoga tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami adik saya," kata Marliyana.
Dalam kisah nyatanya, peristiwa tragis yang dialami Vina itu terjadi pada 27 Agustus 2016. Dalam kejadian ini, Vina tewas bersama kekasihnya, Rizky usai menjadi korban kebrutalan dari kawanan geng motor.
Bahkan, para pelaku juga sempat melakukan aksi pemerkosaan terhadap korban Vina. Aksi pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh kawanan geng motor itu terjadi di sebuah tempat sepi di depan SMP Negeri 11 di Kota Cirebon.
Setelah kedua korban tewas, jasad sejoli itu kemudian dibawa oleh para pelaku dan diletakkan di atas aspal flyover atau jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Cara ini merupakan siasat jahat para pelaku agar seolah-olah Vina dan Rizky adalah korban kecelakaan lalu lintas.
Namun akal-akalan para pelaku akhirnya terbongkar. Polisi menemukan adanya tanda-tanda mencurigakan pada tubuh korban. Dari hasil penyelidikan, polisi pun menyimpulkan jika Vina dan Rizky merupakan korban pembunuhan.
(yum/yum)