M Ali Usman (49) menunjukkan ladang sumber kehidupannya yang tak jauh dari rumahnya. Ladang yang ditanami kangkung itu adalah sumber semangat Usman untuk mewujudkan mimpinya.
Usman mempunyai tekad agar bisa berangkat haji dari hasil kerja kerasnya. Petani kangkung asal Blok Cikenong, Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka itu, terinsipirasi dari kedua orang tuanya yang bisa menunaikan rukun Islam ke-5 dari hasil tani.
"Awalnya orang tua bisa naik haji dari hasil tani, bukan hasil dari orang tuanya, itu hasil dari jerih payah beliau, emak dan bapak. Jadi motivasi saya ngikutin orang tua pengin berangkat haji," kata Usman saat diwawancarai detikJabar, Sabtu (11/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, Usman menyisihkan Rp30-50 ribu per hari dari hasil penjualan kangkung. Kurang lebih hampir selama 11 tahun ia getol menabung.
"Pendapatan alhamdulillah sampe 400-600 ikat per hari. (Dijual) Rp600 per ikat," ujar dia.
"Per hari menyisihkan dari kangkung kadang Rp30 ribu, kadang Rp50 ribu, tiap hari, kadang bolos (nggak nabung)," sambungnya.
Ikhtiar dan doa Usman itu akhirnya berbuah manis. Usman dijadwalkan bertolak ke tanah suci pada 30 Mei 2024. Usman sendiri masuk kelompok rombongan (kloter) 20 Majalengka.
"(Lunas) tahun 2023. Ada kabar mau berangkat tahun depan, ya alhamdulillah uangnya ada hasil ngumpulin dari kangkung," ucapnya.
Namun di balik kebahagianya yang menunggu untuk bertolak ke tanah suci, Usman menyimpan kesedihan. Ia tak ditemani keluarganya saat berhaji nanti. Sebab, Usman telah ditinggal oleh orang tercintanya.
"Kalau daftar itu 2013, awalnya bareng sama istri dengan mertua, berempat. Sekarang berangkat cuma saya sendiri, istri meninggal, emak mertua meninggal, ayah sudah tua jadi diambil aja pakai umrah," jelasnya.
(sud/sud)