Harap-harap Maju Pilkada, Dua Warga Majalengka Ini Lamar Semua Partai

Harap-harap Maju Pilkada, Dua Warga Majalengka Ini Lamar Semua Partai

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 06 Mei 2024 18:50 WIB
Bacabup Majalengka, Endah Hendrawati.
Bacabup Majalengka, Endah Hendrawati. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Proses penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati tengah dilakukan oleh setiap partai. Sejumlah tokoh pun mulai bermunculan untuk mengamankan posisinya di Pilkada 2024.

Namun dalam proses penjaringan ini, ada fenomena unik yang dilakukan oleh para tokoh yang berharap mendapat rekomendasi dari partai. Di Kabupaten Majalengka, sedikitnya ada 2 tokoh yang melamar lebih dari satu partai.

Dua tokoh tersebut bernama Aldi Prastianto dan Endah Hendrawati. Adapun latarbelakang dua tokoh tersebut berasal dari kalangan milenial (Aldi) dan Kepala Desa (Endah).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat pada hari ini juga kedua tokoh tersebut dengan resmi mendaftar diri ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengikuti Pilkada Majalengka. Namun disamping itu, keduanya sudah mengikuti penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati dari partai lain.

Seperti yang diketahui, Endah kini telah melamar di PDIP, PAN dan PPP. Sedangkan Aldi, mendaftarkan diri di PAN, PKB, dan PPP. Meski begitu, kedua tokoh tersebut mempunyai ambisi untuk mewujudkan Kabupaten berjuluk 'Kota Angin' ini menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENT

Adapun siasat mereka melamar lebih dari satu partai, alasannya sama-sama berharap dilirik oleh Parpol untuk mengikuti kontestasi Pilkada Majalengka pada tahun ini. Terlepas dari target tersebut, silaturahmi menjadi salah satu alasan mereka daftar di setiap partai.

"Sebagai anak muda saya harus sowan dengan senior Parpol karena saya nggak ada apa-apa dibanding Parpol. Dan ini semangat saya untuk komunikasi dalam rangka agenda politik Pilkada, dan kita lihat apabila ada Parpol buka pendaftaran mungkin akan pertimbangkan untuk mendaftar lagi. Yang terpenting tiga partai islam saya udah daftar, dan alhamdulillah diterima dengan baik semoga ada satu partai islam lagi yang saya bisa daftar," kata Aldi saat diwawancarai detikJabar, Senin (6/4/2024).

Tak sampai di sana, Aldi juga mempunyai niat daftar di partai lain lagi. Namun demikian, dia tidak akan daftar di partai yang sudah mempunyai jagoan.

"Kita lihat dulu, karena ada yang udah punya jagoan. Tapi kita lihat karena Parpol prinsip last minute dan saya tidak terdistract terganggu dengan isu-isu ini merapat kemana karena prinsipnya menghadirkan persatuan dan pembangunan sehingga semua masih dinamis," ujar dia.

Meski begitu, niat Aldi dalam meramaikan Pilkada Majalengka, dipastikan cukup serius. Dia berambisi ingin menjadi orang nomor satu di Majalengka.

"Harga mati M1 (Majalengka 1/Bupati)," ucapnya.

Bacabup Majalengka, Aldi Prastianto.Bacabup Majalengka, Aldi Prastianto. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Berbeda dengan Aldi, Endah tidak muluk-muluk diposisikan menjadi orang nomor satu. Menurutnya, dia akan menerima keputusan apapun dari partai.

"Untuk target tentunya ingin M1 ya, tetapi pada dasarnya nanti dikembalikan kepada partai saya lebih pantas di mana," ujar Endah.

Meski begitu, Endah mempunyai niat yang sama akan melamar ke setiap Parpol yang ada di Majalengka. "Ya, pada dasarnya ini merupakan ikhtiar politik saya tujuannya bersilaturahmi dengan semua partai karena pada dasarnya kita semua ingin Majalengka lebih baik," ucapnya.

"Saya ingin dinilai sebenarnya, saya pantas tidak untuk ikut kontestasi Pilkada Kabupaten Majalengka 2024 ini," sambungnya.



Menyikapi fenomena tersebut, PPP tidak menutup diri bagi setiap calon yang akan menggunakan partainya sebagai kendaraan politik di Pilkada 2024. Terlepas dari penjaringan bacalon, fokus PPP saat ini membangun komunikasi dengan seluruh partai.

"Partai yang bisa mengusung sendiri itu hanya PDIP (punya 15 kursi Pileg), di luar PDIP, itu harus berkoalisi, begitupun dengan PPP, PPP membangun komunikasi dengan seluruh partai politik untuk bisa mengusung kandidat calon bupati," kata Ketua DPC PPP M Fajar Sidik.

"Bangunannya kan bangunan koalisi, bisa saja ini dipersatukan oleh bangunan koalisi atau bisa ini dipersatukan oleh calon yang bersangkutan. Jadi kalau bentuk koalisi berarti PPP tidak mengusungkan 1 nama, tapi bersama partai lain mengusungkan bersama-sama," ujar dia menambahkan.

(yum/yum)


Hide Ads