Jalan Panjang Wabah Malaria Serang Cirebon

Jalan Panjang Wabah Malaria Serang Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Minggu, 28 Apr 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Malaria
Ilustrasi malaria (Foto: Getty Images/iStockphoto/Mohammed Haneefa Nizamudeen).
Cirebon -

Wabah malaria sempat menghantam Cirebon pada masa lampau sebelum fase kemerdekaan Indonesia. Kemunculan wabah tersebut saat Cirebon tengah berambisi menjadi kota modern.

Mengutip Verslag der Gemeente Cheribon over 1932, Rumah Sakit Oranje Cirebon pada 1932 kebanjiran pasien. Dari total pasien yang dirawat, sebesar enam persennya meninggal dunia akibat malaria.

Wabah malaria ini muncul saat Cirebon tengah berambisi menjadi kota modern. Namun, hal itu tak sejalan dengan pelayanan kesehatan yang ada di Cirebon. Imbasnya, wabah malaria menyumbang tingkat kematian yang tinggi di Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi masyarakat Cirebon pada 1930-an begitu memprihantinkan, tidak hanya dihantui oleh wabah malaria. Masyarakat Cirebon juga banyak mengalami gizi buruk dan kelaparan.

Melihat dari sejarah, setelah puluhan tahun insiden menakutkan itu, Cirebon akhirnya bisa bebas dari wabah mematikan yang diakibatkan oleh nyamuk malaria.

ADVERTISEMENT

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menjelaskan, sejak 2014 lalu, Kabupaten Cirebon sudah dinyatakan bebas dari malaria. Setelah wilayah di bagian utara Jawa Barat ini mendapatkan sertifikat bebas malaria dari Kementerian Kesehatan.

"Memang dahulu masih ada kasus malaria yang endemis, tapi setelah Kabupaten Cirebon dapat sertifikat bebas malaria pada 2014 menandakan sudah bebas dari malaria," kata Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Cirebon Subhan kepada detikJabar, Kamis (25/4/2024).

Ia mengaku, pada tahun 2023 yang sempat terdeteksi adanya kasus malaria. Namun setelah ditelusuri jika kasus malaria itu merupakan kasus impor dari luar daerah Kabupaten Cirebon.

"Memang sempet ada kasus impor bisa jadi kenanya di daerah endemis seperti Papua atau Lampung," kata dia.

Ia menjelaskan, pada 2023 terdapat 3 kasus malaria dan susah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

"Kasus malaria di tahun 2023 ada 3 kasus dan sudah sembuh," terangnya.

Lebih lanjut, dari 3 kasus itu merupakan kasus impor dimana mereka terpapar usai berkunjung ke daerah yang masih menjadi wilayah endemis malaria.

"Setelah ditelusuri kalau mereka yang terjangkit itu baru pulang dari daerah endemis malaria," ungkapnya.

Ia menuturkan, sampai dengan saat ini belum mencatat kembali kasus malaria di wilayah Kabupaten Cirebon.

"Tahun 2024 ini kami belum menemukan kembali kasus malaria dan kami berharap kasus impor itu tidak ada lagi," ucapnya.

Secara regional, ia menyampaikan saat ini Jawa Barat sudah mendapatkan juga sertifikat bebas malaria. Sehingga seluruh daerah di Jawa Barat bisa dipastikan bebas dari wabah malaria.

"Setahu saya Jawa Barat juga sudah dapatkan sertifikat bebas malaria, terakhir itu yang dapat sertifikat bebas malaria Kabupaten Pangandaran. Jadi bisa dipastikan Jawa Barat sudah bebas dari malaria," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads