Setelah direvitalisasi dua tahun lalu, Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, menjadi tempat banyak orang untuk membuka usaha, salah satunya Jubaedah yang berprofesi sebagai tukang sewa kendaraan mainan untuk anak-anak.
"Untuk usahanya sudah dua tahun lebih, mulainya lagi pas alun-alun baru jadi. Kebetulan pas kecil mainnya di alun-alun sini juga. Dahulukan lapangan biasa tempat main bola yang ramainya pas lagi ada acara aja," tutur Jubaedah, Jumat (19/4/2024).
Usaha Jubaedah berkembang. Wanita berkerudung ini awalnya memiliki empat kendaraan mainan, seperti mobil-mobilan, motor, dan becak. Setelah dua tahun menekuni dan sabar dengan usahanya, Jubaedah kini memiliki 12 kendaraan mainan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sababn hari Jubaedah menyewakan kendaraan mainan. Ia menjejer kendaraan tersebut di alun-alun. Menurutnya, terkadang dalam menyewa mainan pun harus mengikuti trend. Hal inilah yang menyebabkan kenapa mainan yang disewakan cukup bervariasi.
"Ngikutin musim si, terkadang musimnya lagi apa gitu. Tapi sekarang musimnya lagi motor trail, kecuali mobil sama becak kayaknya itu sepanjang masa," tutur Jubaedah.
Jubaedah mengatakan, 12 kendaraan mainan tersebut merupakan miliknya sendiri. Dibeli dari toko mainan dengan harga yang beragam. "Beli sendiri di toko mainan. Harganya beda-beda, ada yang tiga juta tiga ratus, dua juta lima ratus. Kaya becak aja kan, kalau yang baru lumayan juga, bisa sampai dua juta tiga ratus," tutur Jubaedah.
Meski cuaca di alun-alun cukup panas. Tidak menyurutkan Jubaedah untuk tetap terus bekerja. Menurut Jubaedah, penyewaan kendaraan mainan akan naik secara drastis saat liburan. "Kalau liburan nggak bisa dihitung yang nyewa, tapi yah lumayan. Biasanya kalau sehari dapat Rp 100 atau Rp 200 ribu. Tapi kalau liburan bisa berkali-kali lipatnya," tutur Jubaedah.
Jubaedah menyebutkan, kala musim liburan seperti libur anak sekolah, Lebaran atau akhir pekan, ia bisa mendapatkan omzet jutaan Rupiah. "Kalau liburan bisa 80-an orang yang nyewa, tinggal dikali aja Rp 15.000," tutur Jubaedah.
Jika hari libur, ia akan buka dari pagi sekitar jam 08.00 WIB sampai jam 23.00 WIB. Selama menjadi penyewaan kendaraan mainan untuk anak-anak. Banyak suka duka yang Jubaedah alami. "Namanya orang usaha, kalau lagi sepi kaya pas musim hujan. Pernah juga nggak dapat sama sekali," tutur Jubaedah.
Tak jarang pula, kendaran mainan yang Jubaedah sewakan rusak. "Kalau rusak mah sering, hampir setiap hari ada aja yang rusak. Kalau udah gitu nantinya ayah yang benerin, kan lumayan ngerti juga," tutur Jubaedah.
"Kadang anak-anak jatuh sampai ada yang pecah. Kalau orang tuanya ngerti yah ngasih uang saya terima. Tapi kalau nggak, yaudah lah, sebagian dari risiko, gitu aja," tambah Jubaedah.
Namun, Jubaedah bersyukur selama dua tahun menyewakan mainan, tidak ada kendaraan yang hilang dicuri. "Alhamdulillah kalau hilang sih nggak pernah. Soalnya ada kejadian di penyewa lain, yang mainannya hilang dibawa," tutur Jubaedah.
Jubaedah sendiri memiliki dua orang anak yang sudah menikah. Usaha penyewaan kendaraan mainan ini, ia lakoni untuk menambah penghasilan keluarga. "Dulu ayahnya kerja terus keluar. Kalau anaknya dua udah mandiri, sudah nikah semua," tutur Jubaedah.
Menurut Jubaedah, penghasilan yang didapat dari sewa mainan, cukup untuk menghidupi keluarga sehari-hari. "Cukup saja, kebetulan modal yang dikeluarkan bisa ditutupi sama keuntungan. Semoga aja ke depan tambah ramai lah," pungkas Jubaedah.
(sud/sud)