Respons Pj Bupati Kuningan soal Siswa Mogok Sekolah gegara Diejek Tumor Mata

Respons Pj Bupati Kuningan soal Siswa Mogok Sekolah gegara Diejek Tumor Mata

Mohamad Taufik - detikJabar
Minggu, 17 Mar 2024 12:15 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi bullying (Foto: iStock).
Kuningan - Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat telah mendatangi rumah F (13), siswi SMP di Ciniru yang mogok sekolah usai diolok-olok temannya, karena mengidap kanker di mata kirinya. Iip menginstruksikan kepada dinas terkait dan juga sekolah untuk memfasilitasi F supaya tetap bisa mengenyam pendidikan dan tidak menjadi korban bullying.

"Begitu mendengar informasi ada siswi di Ciniru yang mogok sekolah karena penyakit tumor di mata kiri, saya kemarin didampingi Kadisdikbud, Kadinsos, Kadinkes, kepolisian setempat dan pihak sekolah sudah ke rumahnya untuk memastikan. Yang jadi poin penting adalah F harus bisa mendapatkan pengobatan dan bisa sembuh kemudian bisa tetap bersekolah," ungkap Iip kepada detikJabar.

Iip bersyukur, ternyata kini F sedang dalam proses pengobatan di Bandung dan banyak pihak yang telah memberikan dukungan untuk kesembuhannya. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan biaya selama proses pengobatan, Iip menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi melakukan penggalangan dana sehingga bisa terselesaikan.

"Karena biaya yang dibutuhkan cukup besar dan ternyata ada Yayasan yang peduli dan membuka donasi untuk membantu proses pengobatan F. Selama itu untuk kepentingan F saya mengucapkan terima kasih. Sebagai bentuk kolaborasi nanti dari Dinkes akan bertanggungjawab dalam hal memberikan pendampingan dan pengobatan sesuai kemampuan untuk kesembuhannya," ujar Iip.

Kemudian, lanjut Iip, pemenuhan pendidikan F ke depan tidak boleh putus. Dari hasil pertemuannya dengan F kemarin, kata Iip, ternyata putri bungsu pasangan Imi Karmi dan Ikin Sodikin ini mempunyai semangat belajar yang tinggi.

"Oleh karena itu saya perintahkan kepada Disdikbud dan pihak sekolah agar mengupayakan KBM untuk F tidak boleh terputus. Jika memungkinkan masuk sekolah silakan, tapi jika tidak karena sedang masa pengobatan maka bisa dilakukan secara daring seperti yang pernah dilakukan saat Covid dulu," tegas Iip.

"Saya juga sudah perintahkan kepada Kapolsek Ciwaru jangan sampai ada terjadi kasus bullying," tambahnya.

Iip berharap proses pengobatan yang tengah dijalani F bisa berjalan lancar dan berhasil. Sehingga F bisa sembuh dan kembali bisa beraktifitas normal seperti siswa lainnya bersekolah dan mengejar cita-citanya menjadi dokter.

"Karena dari hasil diagnosa dokter pun katanya F mengidap Hemangioma atau sejenis tumor jinak di kelopak matanya. Insya Allah Neng F nanti akan mendapat penanganan dari dokter yang sudah berpengalaman sehingga dia bisa kembali sembuh dan beraktivitas normal, bersekolah lagi dengan teman-temannya. Mohon doa dari semuanya," pungkas Iip.

Diberitakan sebelumnya, F (13), warga Ciwaru, Kabupaten Kuningan, sudah dua bulan ini banyak mengurung diri di rumah dan tak mau berangkat ke sekolah. Pasalnya, siswi kelas 1 SMP Negeri ini sudah tak tahan dengan ejekan dan cemoohan teman di sekolah atas kondisi mata kirinya yang menonjol karena penyakit tumor yang dideritanya.

Kepada detikJabar, F menceritakan perundungan yang dialaminya ini kerap terjadi baik saat di sekolah maupun saat di jalan ketika pulang sekolah. Panggilan tak mengenakkan yang terlontar dari sejumlah teman sebaya di sekolah dan orang-orang yang ditemui di jalan membuatnya sedih dan sakit hati.

"Ada yang bilang mata sapi, mata jendol, mata monster, mata satu, mata paus dan lain sebagainya sering terdengar membuat saya sakit hati dan sedih. Saya hanya diam dan baru menangis saat sampai di rumah," cerita F kepada detikJabar saat ditemui di rumahnya, Sabtu (16/3/2024). (mso/mso)



Hide Ads