Situs Pasarean Ki Lobama Sang Penyebar Islam Sebelum Era Wali Sanga

Situs Pasarean Ki Lobama Sang Penyebar Islam Sebelum Era Wali Sanga

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Selasa, 12 Mar 2024 03:00 WIB
Situs Pasarean Ki Lobama di Cirebon
Situs Pasarean Ki Lobama di Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Suasana hening terasa di sebuah situs bersejarah di Kabupaten Cirebon. Pohon berusia tua dengan dedaunan lebat hampit menghalangi sinar matahari untuk masuk.

Situs tersebut merupakan situs Pasarean Ki Lobama. Loksdinya cukup jauh dari jalan raya dan harus melewati permukiman penduduk. Bagian depan situs yang dipenuhi lumut hijau itu terlihat hamparan sawah dan jalur rel kereta api.

Situs tersebut hampir serupa dengan candi. Situs bersejarah tersebut memiliki tiga tingkatan. Susunan tangga di tengahnya sebagai jalan. Di tingkat ketiga nampak seperti ruangan terbuka dengan pintu kecil disamping kiri dan kanan. Dahulu tempat mirip candi tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Ki Lobama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ki Lobama, dalam papan informasi yang terletak di bagian depan situs tertulis merupakan sosok ulama yang bernama asli Syekh Abdurrahman Al Baghdadi. Utusan dari seorang wali Sulthanul Auliya Syekh Abdul Al Jailani untuk menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa sekitar abad ke 11.

Sosok Ki Lobama sendiri merupakan tokoh penyebar agama Islam jauh sebelum Sunan Gunung Jati. Beliau sudah berdakwah di Nusantara sejak abad ke 11.

ADVERTISEMENT
Situs Pasarean Ki Lobama di CirebonSitus Pasarean Ki Lobama di Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Menurut pegiat sejarah dan naskah kuno Farihin, struktur bangunan yang menggunakan sistem tiga tingkatan mirip candi, sengaja dibuat agar bangunan masjid menjadi lebih tinggi. Pada masa itu daerah tempat Ki Lobama berdakwah merupakan tempat yang dekat dengan pesisir pantai utara. Sehingga dikhawatirkan terjadi banjir ketika air laut pasang.

"Ki Lobama masanya jauh sebelum era Wali Sanga, kedatangan Laksamana Cheng Ho dan jauh sebelum kedatangan Syekh Nurjati. Ki Lobama merupakan tokoh awal penyebar agama Islam di sini," tutur Farihin.

Julukan Ki Lobama, berasal dari kata Kyai nu Loba Agama. Sebuah julukan yang diberikan masyarakat Sunda yang berarti ulama yang memiliki banyak ilmu agama. Ada beberapa tokoh penting yang pernah menjadi murid Ki Lobama seperti Pangeran Selarasa, Pangeran Selaganda, Pangeran Telaga, Pangeran Tresmi, Nyi Mas Angrum Sari dan Ki Nujum Sidiq.

Murid Ki Lobama tidak hanya dari kalangan manusia tapi juga dari golongan Jin. Konon, masjid yang hanya tersisa reruntuhan merupakan masjid yang dibangun oleh para Jin, murid dari Ki Lobama. Sehingga dijuluki pula dengan Masjid Seribu Jin. Bangunan masjid runtuh sekitar tahun 1950-an.

Situs Pasarean Ki Lobama di CirebonSitus Pasarean Ki Lobama di Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Diceritakan pula, Pangeran Walangsungsang anak dari Prabu Siliwangi, pernah berguru kepada Ki Lobama terlebih dahulu sebelum berguru ke Syekh Nurjati, meski hanya melalui jalur batin. Ini dilakukan karena jarak waktu antara masa hidup Ki Lobama dengan Pangeran Walangsungsang terpaut 2 abad.

Untuk makamnya, terletak di bagian belakang reruntuhan masjid, tampak sebuah bangunan dengan bata merah dan pintu jati berwarna coklat. Hingga sekarang makamnya masih sering diziarahi oleh para pengunjung.

Selain, makam Ki Lobama, terdapat juga makam Ki Gede Mundu dan Pangeran Sedang Lautan atau Pangeran Bratakelana putra mahkota dari Kerajaan Cirebon. Anak dari Sunan Gunung Jati hasil pernikahanya dengan Nyi Mas Rara Kafi atau Syarifah Baghdad yang merupakan adik dari Sunan Panjunan.

Pesarean Ki Lobama terletak di Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Untuk rutenya dari Terminal Harjamukti langsung menuju Jalan Ahmad Yani melewati Jalan Raya Kalijaga atau Pantura lalu belok kanan ke Gang K.R Tanjung, setelah itu belok kanan, letaknya tepat di samping area persawahan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads