943 Hektare Sawah di Cirebon Terendam Banjir, Terancam Gagal Panen

943 Hektare Sawah di Cirebon Terendam Banjir, Terancam Gagal Panen

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 07 Mar 2024 19:46 WIB
Lahan pertanian yang terendam banjir di Kabupaten Cirebon
Lahan pertanian yang terendam banjir di Kabupaten Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar).
Cirebon -

Bencana banjir yang terjadi di 9 kecamatan Kabupaten Cirebon menyebabkan kerugian besar bagi para petani. Pasalnya lahan milik mereka terendam banjir dan terancam gagal panen di awal tahun 2024.

Seperti yang diungkapkan oleh Rustandi (49), salah satu petani asal Kecamatan Pangenan kepada detikJabar, Kamis (7/3/2024).

Ia mengatakan, air yang merendam lahan pertaniannya dimulai sejak Senin (5/3) yang lalu. Banjir disebabkan intensitas hujan dengan meluapnya sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir merendam lahan saya mulai hari Selasa kemarin, soalnya kan waktu itu kan hujannya deres banget sama meluapnya air dari sungai," ucapnya.

Ia menjelaskan, sawah seluas hampir satu hektare miliknya baru berjalan dua bulan pasca dilakukan penanaman.

ADVERTISEMENT

"Lahan saya ini hampir satu hektare, mana padi yang ditanam ini usianya baru dua bulan," kata dia sambil berkaca-kaca menatap lahan pertaniannya.

Ia mengaku, saat ini tidak dapat berbuat apa-apa. Apalagi modal yang dikeluarkannya diperoleh dari hasil pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Saya bingung aja kalau udah begini, mana modal buat tanam saya pinjem dari KUR. Jujur bingung banget buat bayarnya gimana dan ini terancam gahal panen," ungkapnya.

Saat ini upaya yang dilakukannya untuk menutupi kerugian semakin membesar. Ia dibantu keluarganya menguras air di lahan pertaniannya menggunakan alat seadanya untuk mengurangi debit air yang merendam lahan miliknya.

"Mau pake pompa air kan udah enggak duitnya dan saya enggak mau ambil resiko," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Nanang Ruhyat mengatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh pihaknya terdapat 943,5 hektare lahan pertanian yang terendam banjir.

"Dari hasil pendataan yang kami lakukan terdapat 943,5 hektare yang terendam banjir," ungkapnya.

Dalam hitungan yang dilakukan oleh pihaknya, biaya tanam untuk lahan seluas satu hektare mencapai Rp6.872.203.

"Kalau dikalikan Rp6.872.203 dengan jumlah 943,5 hektare yang terendam banjir, maka estimasi kerugian petani sekitar Rp6.484.203.750," tegasnya.

Ia mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali menimpa petani di Kabupaten Cirebon.

"Selain evaluasi, kami juga sedang berupaya mengambil langkah-langkah kongkrit untuk meminimalisir gagal panen bagi petani," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads