Kasus bullying yang menimpa siswa SD di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih berlanjut. Ramainya kabar itu, polisi memberikan edukasi sebagai trauma healing kepada siswa untuk mencegah kasus serupa.
Di halaman sekolah, polisi mengajak para siswa SD berjoget dan bernyanyi bersama. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi trauma atas kasus perundungan yang belakangan ramai jadi perbincangan tersebut.
Dalam upaya trauma healing itu, terlihat sejumlah anggota polisi sedang mengajak anak-anak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ajakan itu sontak diikuti para siswa-siswi SD sambil mengelilingi anggota polisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memberikan edukasi kepada anak-anak yang kemarin telah melakukan bullying kepada rekannya dan mencegah selanjutnya agar tidak ada bullying lagi," kata Kasat Binmas Polres Indramayu AKP Suprihati Setyaningsih, Kamis (7/3/2024).
Dalam edukasinya, polisi memberikan pengetahuan tentang tindakan perundungan atau bullying. Termasuk dampak dan sanksi jika tindakan itu dilakukan.
"Kita kasih apa efek jeranya, apa tindakan mereka kalau melakukan tindakan itu hukumannya apa," ucapnya.
Dalam kegiatan itu, polisi juga memotivasi kepada setiap agar lebih rajin dalam belajar. Salah satunya tertuang dalam bentuk pemberian alat tulis kepada siswa hingga makanan.
"Kalau mental anak-anak saat ini ya kita ajak mereka nyanyi, kita ajak joget mudah-mudahan mereka bisa melupakan sejenak apa yang terjadi pada korban bullying," ungkapnya.
Seperti diketahui, aksi pembullyan yang menimpa siswa SD di Kabupaten Indramayu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) lalu. Video perundungan yang korbannya mendapatkan perlakuan kasar mulai dari pukulan hingga ditelanjangi oleh temannya sendiri itu pun viral. Saat ini, pihak korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Indramayu.
(mso/mso)