Bupati Indramayu Nina Agustina mengaku miris melihat kejadian bullying atau perundungan yang menimpa siswa SD. Untuk mencegah kasus serupa terjadi, ia meminta adanya guru Bimbingan Penyuluhan (BP) di tingkat sekolah dasar.
Usai mendengar kabar video bullying, Bupati Indramayu Nina Agustina mendatangi sekolah tempat siswa dalam video viral itu belajar. Ia mengaku miris melihat fenomena yang kerap muncul. Apalagi kini terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu.
"Ini miris ya, dunia pendidikan sekarang memang banyak ya cerita-cerita tentang bullying di sekolah-sekolah kepada anak-anak dari SD sampai SMP ataupun SMA yang banyak sekali, viral sekali, sekarang terjadi di Indramayu," kata Nina, Rabu (6/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil klarifikasinya, Nina menjelaskan mereka (siswa SD) sering terjadi saling ejek dan sebagainya. Hal itu seperti selayaknya candaan antara teman atau sahabat.
Dalam peristiwa itu, salah seorang temannya iseng merekam saat pem-bully-an berlangsung. Bahkan, video yang tadinya tidak untuk disebarkan kemudian tersebar ke guru hingga orang tua.
"Ini kita langsung klarifikasi langsung datangi ke sekolahnya ini. Sebenarnya mereka ini ya biasa lah kalau sekolah ada yang sahabat ya, tapi karena ada ejek-mengejek akhirnya jadi akhirnya seperti itu dan iseng-iseng mereka memvideokan. Kirimlah antar teman antar teman ke guru ternyata sampai kemana-mana juga," katanya.
Dari kejadian itu, Nina mengajak semua pihak, mulai dari guru, orang tua dan masyarakat untuk menjaga anak-anak agar menghindari perilaku perundungan.
Sebagai antisipasinya, Nina juga meminta kepada sekolah dasar di Kabupaten Indramayu untuk menerapkan guru tambahan. Pembentukan guru BP (Bimbingan Penyuluhan) ditujukan meminimalisir kerawanan aksi saling ejek yang berujung perundangan.
"Kita sudah sampaikan tolong kepada guru-guru dan kepala sekolah kalau guru BP (Bimbingan Konseling) itu kan adanya di SMP ya. Saya bilang coba lah di SD juga dibentuk lah guru BP biar bisa memantau anak-anak, karena sekarang rawan sekali untuk anak awalnya ejek-mengejek tapi terjadi seperti itu," ungkapnya.
Ia berharap kedua pihak bisa saling berdamai. Namun saat ini kasus itu sudah dilaporkan ke polisi.
"Kita sih inginnya damai, tapi tadi sudah ada dari pihak keluarga sudah memakai kuasa hukum, ya sudah dilaporkan ke polisi. Kita berharap ini bisa menjadi pelajaran buat kita semuanya," harapnya.
Seperti diketahui, aksi bullyinh yang menimpa siswa SD di Kabupaten Indramayu terjadi pada Sabtu (24/2/2024). Dalam rekaman video yang viral, terlihat korban mendapatkan perlakuan kasar, mulai dari pukulan hingga ditelanjangi oleh temannya sendiri. Saat ini, pihak korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Indramayu.
(orb/orb)