Siswa SD di Indramayu dirundung teman sebaya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu buka suara.
Usai video pembullyan viral, unsur pemerintah dari Disdikbud, DisdukP3A dan kepolisian melakukan mediasi di sekolah. Upaya mediasi juga menghadirkan orang tua dari korban dan kedua pelaku serta orang tua siswa yang merekam kejadian bullying.
Plt Kadisdikbud Indramayu Ahmad Syadali menjelaskan bahwa pemerintah sebelumnya terus berupaya dalam membangun karakter positif kepada setiap siswa. Hal itu terbukti dengan selalu diberikannya surat edaran, poster peringatan, hingga program mengaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Termasuk metode kauny juga sudah menjadi atensi Bupati Indramayu untuk diterapkan di sekolah. Pembekalan keagamaan juga diberikan dalam pembelajaran.
"Semua hal menurut kita sudah kita lakukan semua tapi ketika masih terjadi seperti ini ya kita pun juga sama. Sosialisasi sudah, penguatan kepada mereka sudah ya kita perlu bagaimanapun juga. Menurut saya ini belum berhasil selama ada kejadian. Sampai bagaimana clear tidak terjadi lagi di sekolah," kata Ahmad usai mediasi, Rabu (6/3/2024).
Pengawasan lanjut Ahmad, tetap dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas agar tidak terjadi kelalaian. Terutama pada saat kegiatan belajar mengajar.
Dalam kasus ini, Ahmad menjelaskan aksi itu terjadi di luar jam kegiatan belajar mengajar (KBM). Ia mengaku dengan kondisi fasilitas sekolah yang terbatas (tanpa pagar) dan berada di tengah permukiman, Ahmad menilai kejadian itu tidak termasuk kelalaian dari pihak sekolah.
"Ini kan terjadi di luar lingkungan sekolah ya, kemudian jam nya juga bukan jam KBM, ternyata jam istirahat juga," katanya.
Aksi ini cukup berpotensi terjadi di sekolah. Sebab, anak usia sekolah menurutnya masih dalam kondisi mencari jati dirinya. Bentuknya seperti bercanda dan sebagainya.
"Mungkin dalam benak mereka (siswa) dianggap biasa saja. Tetapi ketika ada kondisi sebuah video seperti ini menjadi luar biasa juga," ucapnya.
"Tetapi ketika ini dianggap biasa apalagi ada bukti fisik video kan bagaimanapun juga menurut saya tidak biasa juga. Ini yang harus tetap menjadikan pelajaran bagi kita semuanya, para guru jangan sampai perundungan terjadi di manapun juga, baik bentuknya teman, guyon (bercanda), ini harus dihentikan," imbuhnya.
Disdikbud berencana akan memberikan aturan kepada sekolah yaitu larangan membawa handphone dan sepeda motor kepada siswa.
Seperti diketahui, aksi pembullyan yang menimpa siswa SD di Kabupaten Indramayu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) lalu. Video perundungan yang korbannya mendapatkan perlakuan kasar mulai dari pukulan hingga ditelanjangi oleh temannya sendiri itu pun viral. Saat ini, pihak korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Indramayu.
(dir/dir)