Upaya Menjaga Eksistensi Bahasa Daerah di Indramayu

Upaya Menjaga Eksistensi Bahasa Daerah di Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 21 Feb 2024 17:26 WIB
ilustrasi kamus
Ilustrasi (Foto: Getty Images/domin_domin)
Indramayu -

Bahasa daerah Indramayu punya keunikan sendiri dalam penggunaannya. Warga Indramayu menggunakan yang di dalamnya merupakan campuran dua bahasa daerah.

Bahasa yang digunakan yakni bahasa Jawa dialek Indramayu. Di dalam bahasa yang disebut Basa Dermayu ini terdapat dua komposisi bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat di Kota Mangga ini. Kedua komposisi bahasa tersebut yakni bahasa Jawa dan Sunda. Masyarakat kerap menyingkat bahasa itu dengan singkatan 'Janda'.

"Yang kedua bahasa di Indramayu itu kan ada dua, ada bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Di Indramayu itu komposisinya bahasa Sunda itu 10 persen, sedangkan bahasa Jawa dialek Indramayu 90 persen," ujar Dewan Pembina Lembaga Basa Lan Sastra Dermayu (LBSD), Supali Kasim kepada detikJabar, Rabu (21/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supali mengklaim, eksistensi penggunaan basa Dermayu masih cukup kental. Hal itu terbukti masih maraknya penggunaan ekspresi sosial dengan menggunakan basa Dermayu yang berseliweran di berbagai platform media sosial.

"Jadi dengan adanya kegiatan ini kita peringatkan kembali bahwa betapa pentingnya bahasa daerah itu karena dengan adanya bahasa daerah itu komunikasi menjadi dekat tidak seperti tidak ada jarak. Jadi ada persahabatan, persaudaraan gitu," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebagai bentuk menjaga eksistensinya, UNESCO menetapkan 21 Februari sebagai hari bahasa ibu internasional. Satu badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu juga menyoroti bahasa daerah. Termasuk Indonesia, dimana Kabupaten Indramayu menjadi satu daerah yang memiliki bahasa daerah atau bahasa ibu tersendiri.

Supali Kasim menyebut peringatan hari bahasa ibu internasional menjadi kebanggaan tersendiri. Karena Indramayu khususnya juga memiliki bahasa daerah.

"Dengan adanya peringatan seperti ini, nah kita merasa bangga punya kekayaan bahasa daerah," kata Supali.

Dalam acara bertajuk 'tumpengan dina basa mimi sejagat', LBSD menggelar ragam pertunjukan mulai dari pembacaan puisi, stand up komedi, hingga kesenian tradisional dengan memakai bahasa Jawa dialek Indramayu atau dikenal sebutan basa Dermayu. Selain sebagai alat komunikasi menurut Supali, pertunjukan itu sebagai suatu wujud dari ekspresi bahasa daerah.

"Di dalam bahasa daerah itu ekspresi nya bermacam-macam ada yang berupa sastra kayak puisi, parikan atau pantun, dongeng atau tembang juga berupa lainnya seperti alih wahana kayak seni tari, ada tembang dolanan, itu merupakan ekspresi bahasa. Jadi bahasa itu memiliki dimensi kekayaan yang luas sebenarnya di samping sebagai alat komunikasi," jelas Supali Kasim di Gedung PGRI Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads