Saat Semar hingga Rahwana Jadi Petugas KPPS di Majalengka

Saat Semar hingga Rahwana Jadi Petugas KPPS di Majalengka

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 14 Feb 2024 13:26 WIB
TPS unik di Majalengka berkonsep pewayangan
TPS unik di Majalengka berkonsep pewayangan (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Berbagai cara dilakukan petugas KPPS, untuk menarik antusias masyarakat dalam meningkatkan partisipasi di Pemilu 2024. Seperti di TPS 005, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, menyambut hajat 5 tahun-an itu dengan penuh sukacita.

Pantauan detikJabar di lokasi, TPS tersebut tampak mengusung konsep budaya. Dekorasi TPS hingga petugas dihias ala pewayangan.

Selain penampilannya yang unik, suasana di TPS juga diberikan nuansa musik ala pewayangan. Dengan demikian, masyarakat pun antusias saat menggunakan hak suaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya seneng, jadi terhibur," kata Dini salah seorang warga, Rabu (14/2/2024).

Menurut Ketua KPPS 005 Oman Rohman, selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, konsep ini juga untuk meredam tensi panas selama proses pesta demokrasi berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Kami dari TPS 005 mengusung konsep budaya pada hari pemilihan ini supaya menarik minat masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya dengan rasa senang," ujar Oman.

"Ini juga agar membuat nyaman dan indah. Kita mengusung konsep kerajaan, karena di dalam suatu negara kalau dalam pewayangan itu ada raja, ada kesatria, ada srikandi juga, ada tokoh butanya, rahwananya juga. Karena hawa (pemilu) agak napsu ya, ada angkara murka dan kebaikan. Dan juga ada penasehat, kebetulan saya sebagai semar," sambungnya.

Oman mengaku konsep ini dinilai membuahkan hasil. Pasalnya sejak pagi hingga siang ini, masyarakat terus berbondong-bondong datang ke TPS.

"Alhamdulillah (ramai), warga terus berdatangan karena mungkin penasaran melihat konsep ini yang kami lakukan jadi mereka cepat datangnya," katanya.

Oman menyampaikan, biaya untuk TPS unik ini murni dari kantong pribadinya. Petugas KPPS setempat, lanjut dia, dipastikan tidak dipungut biaya bahkan dipaksa untuk urunan.

"Alhamdulillah kalau masalah biaya ini pure 100 persen hasil donatur saya pribadi dan dibantu sama rekan-rekan TPS untuk tenaganya. Honor anggota KPPS tetap utuh, untuk lain-lain saya tanggung pribadi. Kebetulan saya seniman dan juga (senang) dekorasi," jelas dia.

Disampaikan Oman, konsep TPS ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Namun demi meningkatkan antusias masyarakat di Pemilu 2024, Oman merasa berpuas diri.

"(Biaya) kurang lebih diangka Rp7 juta," ucap dia.




(dir/dir)


Hide Ads