Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di TPS 65 Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya berpenampilan menarik di hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Mereka nampak mengenakan pakaian adat daerah setempat selama bertugas di tempat pemungutan suara.
Pakaian yang digunakan oleh petugas KPPS tersebut terdiri dari penutup/ikat kepala, baju koko berwarna putih dan sarung dengan motif mega mendung. Para petugas KPPS itu nampak kompak mengenakan pakaian yang seragam.
Ketua KPPS di TPS 65, Kampung Benda Kerep, Tubagus Musuddin Nur mengatakan, pakaian yang digunakan para petugas di TPS tersebut merupakan pakaian tradisional khas Cirebon. Seperti sarung batik bermotif mega mendung hingga ikat kepala dengan motif serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sarung batik yang kita pakai memang batik khas Cirebon. Motif mega mendung," kata Tubagus Masuddin Nur kepada detikJabar saat ditemui di Kampung Benda Kerep, Kota Cirebon.
Namun, kata dia, khusus untuk ikat kepala yang digunakan para petugas KPPS itu merupakan produk asli dari Kampung Benda Kerep. Penutup kepala itu bernama Iket Kiai Mas'ud.
Menurutnya, penamaan penutup kepala itu diambil dari nama sang pembuat, yakni Kiai Mas'ud yang merupakan tokoh ulama di wilayah setempat.
"Jadi memang iket kepala itu dibuat oleh Kiai Mas'ud bin Kiai Kiai Muslim bin Kiai Soleh atau Mbah Soleh Benda Kerep," kata Tubagus Musuddin.
Saat ini, penutup kepala itu menjadi salah satu ciri khas dari Kampung Benda Kerep, Kota Cirebon. Selain iket kepala Kiai Mas'ud, Kampung Benda Kerep juga memiliki beberapa bentuk atau jenis iket kepala lainnya.
Di antaranya seperti iket kepala Kutagara dan Iket Kepala Cakrabuana. Setiap jenis dari iket kepala itu memiliki bentuk yang berbeda.
"Kalau iket kepala Kutagara itu dari Mbah Soleh. Sementara untuk iket kepala Cakrabuana itu dari Pajajaran," kata dia.
Di momen pencoblosan Pemilu 2024 kali ini, iket kepala Kiai Mas'ud itu pun digunakan oleh para petugas KPPS di TPS 65, Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon.
(dir/dir)