Banjir yang merendam akses GT Kertajati Tol Cipali dan jalur arteri Kertajati-Jatibarang, Majalengka, ternyata mendatangkan rezeki bagi warga bernama Entis Sutisna. Pria yang profesi 'Pak Ogah' atau pengatur lalu lintas itu mendadak mempunyai jobs dadakan dari pengendara yang mogok.
Entis mengatakan selama banjir berlangsung banyak pengendara yang mogok akibat nekat menerjang arus banjir. Alhasil, jasa Entis sangat dibutuhkan bagi para pengendara tersebut.
"Banyak yang mogok mah, bahkan saya juga sering ngedorong," kata Entis kepada detikJabar, Senin (12/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musibah yang dialami para pengendara itu tampak menjadi berkah bagi Entis. Pasalnya, sejumlah pengendara yang mogok banyak yang memberi tips kepada Entis untuk mendorong kendaraannya yang mati akibat terendam banjir.
Padahal selama membantu pengendara, kata Entis, dirinya tidak pernah meminta bahkan mematok tarif jasa dorong mobil. Entis mengatakan, pemberian tips tersebut merupakan inisiatif pengendara.
"Ada yang ngasih (tips) Rp20 ribu, Rp30 per mobil tuh. Ada yang ngasih kue juga. Mereka yang minta bantuan," ujar Entis.
Sejak banjir mulai merendam kawasan tersebut, Entis sudah mengumpulkan uang sebanyak Rp300 ribu dari jasa mendorong kendaraan mogok. Namun uang tersebut tidak dinikmati Entis seorang, ia juga dibantu oleh ke lima temannya.
"(Uang tips) sampai (terkumpul) Rp300 ribu. Dibagi enam," ucap dia.
Entis mengatakan, jenis kendaraan yang mogok rata-rata mobil box. Kendaraan tersebut, kata Entis, rata-rata membawa muatan.
"Mobil box (banyak yang mogok). Mobil yang bawa muatan, barang. (Mobil) pribadi nggak ada, kebanyakan box.
Sementara itu, pemicu banjir tersebut diduga karena tanggul sungai Cipelang, Kertajati, Majalengka, jebol. Hal itu disebabkan karena tanggul tersebut tak kuat menahan guyuran hujan.
"Dugaan sementara ada salah satu jebol tanggul sungai Cipelang," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka Rezza Permana.
Disampaikan Rezza, tanggul tersebut sebelumnya juga pernah jebol pada 2021 lalu. Namun tanggul tersebut kini kembali jebol usai diguyur hujan deras pada Minggu (11/2) pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Baca juga: Ini Pemicu Banjir di GT Kertajati Tol Cipali |
"Pada 2021 pernah jebol, tapi sudah diperbaiki oleh BBWS. Tapi hari ini mungkin dikarenakan hujan cukup tinggi dan debit air cukup tinggi sehingga kembali lagi jebol di lokasi yang sama," ujar Rezza.
Pantauan detikJabar pukul 15.00 WIB, genangan air tampak sedikit surut dibanding sebelumnya. Namun begitu, genangan air di kawasan tersebut belum surut.
Akibat peristiwa tersebut juga akses jalan GT Kertajati dan jalur arteri tidak bisa dilalui. Tak hanya itu, sebanyak 3 desa di wilayah tersebut terdampak banjir.
"Tiga Desa di Kecamatan Kertajati, yaitu Desa Kertawinangun, Palasah, dan Pakubeureum mengalami banjir," ucap Rezza.
(dir/dir)