Respons Pemkot Cirebon soal Indeks Toleran Daerahnya yang Merosot

Respons Pemkot Cirebon soal Indeks Toleran Daerahnya yang Merosot

Ony Syahroni - detikJabar
Kamis, 01 Feb 2024 16:34 WIB
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi (Foto: Ony Syahroni/detikjabar).
Cirebon -

Pemerintah Kota Cirebon merespon hasil penilaian SETARA Institute terkait Indeks Kota Toleran (IKT) 2023. Berdasarkan IKT 2023 yang dirilis SETARA Institut, Cirebon berada di urutan ke-46 dengan skor 5.023.

Posisi Cirebon merosot jauh jika dibandingkan dengan IKT 2022. Di tahun sebelumnya, dari hasil penilaian SETARA Institute terkait dengan Indeks Kota Toleran, Cirebon menduduki posisi ke 27 dengan skor 5.273.

Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi mengaku, belum mengetahui indikator-indaktor yang digunakan oleh SETARA Institute dalam memberikan penilaian terhadap suatu daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, sejauh ini Agus sendiri menilai situasi di wilayahnya masih terbilang kondusif. Baik terkait soal kerukunan antar umat beragama maupun dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan toleransi.

"Pertama, kami tidak begitu memahami indikator yang ada di dalam Indeks itu (Indeks Kota Toleran) dari SETARA Institute. Kalau saya melihat, tanpa melihat indikator ya, berdasarkan penilaian SETARA Institute memang kita ada penurunan. Walaupun belum yang terburuk dari (urutan) 27 ke 46. Karena masih ada kota-kota yang ada di bawah kita," kata Agus di Kota Cirebon, Kamis (1/2/2024).

ADVERTISEMENT

"Secara kualitas sebetulnya kalau saya melihat tidak ada konflik-konflik baik internal maupun antarumat beragama yang muncul di Kota Cirebon. Beberapa yang sifatnya potensi (memicu konflik) bisa kita selesaikan. Misalnya pendirian rumah ibadah. Dan itu bisa kita selesaikan," sambung Agus.

Di sisi lain, kata dia, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Cirebon juga selalu aktif untuk memfasilitasi berbagai macam kegiatan umat beragama di wilayahnya.

"Jadi kalau dari sisi kualitas InsyaAllah tidak ada data berkaitan dengan konflik antarumat beragama yang barangkali menjadi indikator dalam indeks itu (Indeks Kota Toleran SETARA Institute)," kata Agus.

Sekadar diketahui, SETARA Institute merilis Indeks Kota Toleran (IKT) 2023. Dari 94 kota yang telah diberi skor untuk indikator nilai toleransinya, sembilan daerah di antaranya berada di Jawa Barat (Jabar).

Ke sembilan daerah itu antara lain Bekasi, Sukabumi, Bogor, Bandung, Cimahi, Cirebon, Banjar, Tasikmalaya dan Depok. Berdasarkan penilaian SETARA Institute, 4 daerah di Jabar mengalami kenaikan indeks toleransi. Keempatnya adalah Bekasi, Kota Bogor, Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Sementara, 5 daerah sisanya dinyatakan mengalami penurunan untuk Indeks Kota Toleran yang dirilis SETARA Institute. Kelimanya adalah Sukabumi, Cirebon, Banjar, Tasikmalaya dan Depok.

Khusus untuk Cirebon, daerah berjuluk Kota Udang ini mengalami kemerosotan dalam Indeks Kota Toleran di Indonesia. Pada 2022, IKT Cirebon berada di posisi ke-27 dengan skor 5.273. Sementara pada IKT 2023, peringkat Cirebon turun drastis ke urutan 46 dengan skor 5.023.

(mso/mso)


Hide Ads