Jembatan Gantung Krasak Jadi Berkah Bagi Yono Penjual Bakso

Kabupaten Indramayu

Jembatan Gantung Krasak Jadi Berkah Bagi Yono Penjual Bakso

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 29 Jan 2024 09:30 WIB
Suasana pedagang di bawah jembatan gantung Krasak Kabupaten Indramayu
Suasana pedagang di bawah jembatan gantung Krasak Kabupaten Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Jembatan gantung di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu disambut antusias warga. Para pedagang juga meraup cuan dari hadirnya jembatan tersebut.

Belum genap satu bulan, tepatnya di awal tahun 2024 ini, jembatan gantung Krasak mendadak jadi wisata alternatif bagi warga setempat. Selain mencari jawaban atas rasa penasaran, tidak sedikit warga yang sekaligus menjajal kekuatan dari jembatan tersebut.

"Banyak orang penasaran jadi pada berdatangan, ada yang buat upload di media sosial dan lainnya. Makanya banyak yang bolak balik selain untuk melihat pemandangan sekaligus menjajal kekuatan jembatan," kata pedagang bakso, Yono (38) ditemui detikJabar, Minggu (28/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yono jembatan tersebut baru ramai dilintasi warga pada awal Januari lalu. Sebelumnya, warga yang datang dari arah Jatibarang atau dari Kecamatan Lohbener sekitarnya masih menggunakan jasa tambangan (alat penyeberangan memakai perahu).

Meski belum diresmikan, jembatan ini pun kemudian ramai dikunjungi seiring banyaknya unggahan di media sosial. Terutama pada dua pekan lalu yang masih didukung kondisi cuaca.

ADVERTISEMENT

"Puncak ramainya itu sekitar dua pekan lalu lah. Tadinya warga hanya mengandalkan tambangan aja," kata Yono.

Awalnya lanjut Yono, di bawah jembatan yang ada di Blok Pulo Desa Krasak ini belum ramai pedagang. Namun, seiring banyaknya pengunjung, para pedagang mulai memadati pinggir jalan sebelum memasuki jembatan tersebut.

Di hari biasanya, warga mulai banyak berkunjung pada waktu menjelang sore. Namun, di akhir pekan seperti ini, warga hilir mudik sejak pagi.

"Tadinya cuma satu dua pedagang aja. Sekarang ramai karena banyak pengunjung juga," katanya.

Kondisi itu diakui Yono menjadi berkah tersendiri. Sebab, warung bakso 'Super Nok Sun' miliknya nyaris tak pernah sepi. Apalagi, selain rasanya yang enak, satu porsi bakso milik Yono hanya dibanderol Rp10 ribu saja.

Sejak berjualan di sekitar jembatan gantung ini, Yono mengaku mendapat penghasilan yang cukup. Dalam sehari, Yono bisa meraup omzet hingga hingga Rp2 juta.

"Kalau hari biasa paling 100 porsi. Kalau ramai kayak dua minggu lalu itu bisa 200 porsi," ungkapnya.

Menjajaki bakso ternyata sudah dilakoni Yono sejak muda. Pria berusia 38 tahun itu mendapat warisan resep dari orang tuanya untuk kemudian menjajaki bakso di beberapa desa. Terutama di tempat yang sedang ada pesta rakyat atau hajatan.

"Alhamdulillah dari masih bujangan sampai sekarang. Mulai jualan bakso itu tahun 1997 dan itu resepnya dari orang tua," katanya.




(dir/dir)


Hide Ads