Bus pantura merupakan salah satu moda transportasi yang cukup dikenal oleh banyak masyarakat. Bus Pantura yang dimaksud adalah layanan transportasi bus yang melewati jalur pantura dengan jurusan Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya.
Salah seorang warga yang mengaku cukup sering menggunakan bus pantura adalah Alan. Pria 23 tahun itu merupakan warga Karawang, Jawa Barat yang kini sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus yang ada di Kota Cirebon.
Saat pertama menjadi mahasiswa, Alan mengaku lebih banyak menggunakan layanan transportasi umum saat akan berpergian. Termasuk saat pulang ke kampung halamannya di Karawang saat libur kuliah. Ya, bus pantura selalu menjadi moda transportasi andalan bagi Alan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu pertama kali ke Cirebon pakai bus pantura. Kalau pulang kampung pas libur kuliah juga pakainya selalu bus pantura," kata Alan saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.
Baca juga: Petaka Wabah Cacar Melanda Cirebon |
Saking seringnya menggunakan layanan transportasi bus pantura, ada banyak cerita pengalaman yang pernah dirasakan oleh Alan. Mulai cerita suka yang menggambarkan kegembiraan hingga cerita duka yang menimbulkan rasa jengkel.
Ia menyebut, bus pantura merupakan layanan transportasi umum yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Salah satunya adalah dengan adanya para pengamen wanita yang biasa menyanyikan tembang-tembang dangdut khas pantura atau tarling.
Kehadiran para pengamen itu dianggap menjadi hiburan yang sangat menarik bagi Alan selama ia melakukan perjalanan menggunakan bus pantura. Menurutnya, para pengamen itu biasa ditemui saat bus melintas di wilayah Indramayu hingga Subang.
"Ciri khas bus pantura itu pengamen wanita yang biasanya bawa sound. Terus lagu-lagunya itu lagi panturaan. Perjalanan jadi asik," kata dia.
Selain itu, saat pertama kali menggunakan bus pantura Alan juga mengaku kerap dibuat kaget dan heran oleh cara-cara para pedagang saat menawarkan barang dagangannya. Tidak jarang ada pedagang yang tiba-tiba meletakkan berbagai macam barang di pangkuan para penumpang.
"Waktu pertama sih kaget. Lagi duduk tiba-tiba ditaroin barang. Terus pas taruh barang kadang pedagangnya itu nggak ngomong apa-apa. Kalau yang ngga biasa mungkin bingung," kata Alan.
"Tapi lama-lama udah biasa lihatnya. Mungkin itu memang cara pedagang biar para penumpang bisa lihat-lihat dulu barang dagangannya. Kalau minat dibeli, kalau nggak ya dibalikin lagi," ucap dia.
Meski mengaku banyak menemukan hal-hal menyenangkan di dalam bus pantura, namun bukan berarti Alan tidak pernah memiliki pengalaman pahit saat menggunakan layanan transportasi umum tersebut.
Alan mengaku pernah mengalami kejadian-kejadian tidak menyenangkan saat menggunakan bus pantura. Mulai dari kondisi armada bus yang terlihat kusam hingga aksi sopir yang ugal-ugalan.
"Pernah dulu dari Karawang mau ke Cirebon, waktu itu dapat busnya udah jelek. Ditambah sopirnya juga ugal-ugalan di jalan. Waktu itu penumpang juga sampai ada yang teriak ketakutan," kata dia.
Alan tidak menyebut nama bus tersebut. Sebab, selama menjadi pengguna bus pantura, Alan sendiri mengaku tidak pernah memperhatikan nama-nama bus.
"Kalau saya emang nggak pernah merhatiin nama busnya. Paling yang saya perhatiin itu jurusan. Kalau jurusannya lewat ke Karawang ya saya naik (bus)," kata dia.
"Jadi kalau pengalaman pahit (naik bus pantura) itu kalau dapatnya bus yang jelek. Udah gitu sopirnya ugal-ugalan. Lain cerita kalau busnya bagus, sopirnya rapi, terus ngga ugal-ugalan. Itu baru menyenangkan," ucap Alan.
Alan sendiri mengaku lebih suka menggunakan bus yang melintas di jalur pantura ketimbang bus-bus yang masuk ke jalur tol. Sebab menurutnya, saat menaiki bus-bus pantura, ia bisa menikmati pemandangan.
Salah satunya pemandangan yang disukai Alan adalah pemandangan laut. Pemandangan itu selalu ia dapat ketika bus yang ia tumpangi melintas di wilayah Indramayu.
"Lebih suka lewat jalur Pantura dibanding kalau masuk tol. Soalnya kalau lewat pantura kita bisa lihat pemandangan laut. Di pantura kan ada jalan yang dekat laut," kata Alan.
(sud/sud)