Bus Pantura merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Eksistensi layanan transportasi ini bahkan disebut sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda.
Dalam hal ini, bus pantura yang dimaksud adalah armada bus yang melintas di jalur pantura dengan rute Cirebon-Jakarta maupun sebaliknya. Sejak awal kehadirannya, bus pantura menjadi moda transportasi andalan bagi masyarakat, selain kereta api.
Hingga kini, masih ada armada bus dari sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang masih setia melayani perjalanan via jalur pantura dengan berbagai rute tujuan. Seperti Cirebon-Jakarta, Cirebon-Merak, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Petaka Wabah Cacar Melanda Cirebon |
Salah satu perusahaan yang masih menyediakan layanan perjalanan via jalur pantura adalah PO Bhinneka. Perusahaan otobus itu berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat. Adapun salah satu cabangnya berada di Cirebon, tepatnya di Jalan Pilang Raya, Kecamatan Kedawung.
Dalam perjalanannya, PO Bhinneka mengalami pasang surut. Di era kejayaannya, perusahaan penyedia layanan transportasi itu memiliki hingga seratusan armada bus yang siap mengantarkan para penumpang ke berbagai daerah tujuan.
Namun, kini jumlah armada bus yang dimiliki PO Bhinneka kian menyusut. Jumlahnya terhitung hanya tersisa puluhan unit bus. Hal ini seiring dengan semakin berkurangnya masyarakat yang menggunakan layanan transportasi bus.
Legal PO Bhinneka, Asep Nurdianto mengatakan ada beberapa hal yang membuat perusahaan itu mengalami masa surut. Antara lain mulai dari dampak pandemi COVID-19 hingga semakin banyaknya layanan transportasi lain yang bermunculan. Seperti contohnya mobil travel.
Asep mengatakan, PO Bhinneka mengalami masa kejayaan di antara sekitar tahun 2016-2019. Saat itu, setidaknya ada 120 unit armada bus yang dimiliki oleh PO bus Bhinneka. Namun, akibat adanya pandemi COVID-19, membuat perusahaan itu mengalami kesulitan.
"Masa kejayaan PO Bhinneka itu sebelum Pandemi COVID-19. Armada bus (saat itu) ada sekitar 120 unit. Tapi kita lumpuh pada saat Pandemi COVID-19," kata Asep.
Akibat Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada tahun 2020 silam, dari seratusan unit armada bus yang pernah dimiliki oleh PO Bhinneka, saat ini hanya tersisa sebanyak 38 unit. Puluhan armada bus itu yang kini masih beroperasi.
Selain Pandemi COVID-19, kehadiran layanan transportasi lain, seperti mobil travel pun menjadi tantangan lain bagi perusahaan otobus Bhinneka. Menurut Asep, kehadiran mobil travel sangat berpengaruh terhadap menurunnya jumlah penumpang bus.
"Jumlah penumpang sekarang berkurang. (Penumpang bus) tetap ada tapi nggak banyak seperti dulu. Karena sekarang banyak pilihan transportasi lain, seperti travel," kata dia.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, PO Bhinneka menjadi salah satu perusahaan otobus yang masih beroperasi untuk melayani para penumpang. Seperti dijelaskan sebelumnya, saat ini PO Bhinneka masih memiliki sebanyak 38 unit armada bus.
Dari puluhan armada bus yang dimiliki PO Bhinneka, mayoritas melayani perjalanan melalui jalur pantura. Hanya ada sedikit yang melayani perjalanan via jalur Tol.
"Untuk bus yang beroperasi ke jalur Pantura itu ada 35 unit. 32 unit di antaranya itu jurusan Cirebon-Merak, dan Kuningan-Merak. 3 unit lagi Cirebon-Jakarta," kata Asep.
"Sedangkan yang lewat jalur tol itu di kita cuma ada tiga unit (armada bus). Mayoritas lewat jalur pantura semua. Yang lewat tol itu jurusan ke Merak," kata Asep.
Meski jumlah penumpang bus pantura disebut sudah mulai berkurang, namun bukan berarti layanan transportasi ini sudah tidak memiliki peminat. Hingga kini, masih ada masyarakat yang tetap menggunakan layanan transportasi tersebut.
Menurut Asep, sejauh ini masyarakat yang masih setia menggunakan layanan bus pantura biasanya adalah para pedagang, nelayan, buruh hingga mahasiswa.
"Sekarang penumpang itu biasanya buruh atau pekerja, pedagang sama nelayan. Kadang ada juga mahasiswa yang masih naik bus pantura. Jadi kebanyakan yang masih menggunakan bus jalur pantura memang masyarakat kalangan menengah ke bawah," kata Asep.
Asep mengatakan puluhan armada bus yang dimiliki PO Bhinneka seluruhnya berkapasitas 59 penumpang. Bus-bus tersebut terdiri dari dua kelas, yakni Ekonomi AC dan Ekonomi non AC. Untuk jadwal keberangkatannya sendiri, bus-bus yang dimiliki PO Bhinneka beroperasi sejak pagi hingga malam hari.
"Jadwal keberangkatan itu kita mulai dari jam 04.25 WIB sampai keberangkatan terakhir itu 20.30 WIB," kata dia.
(sud/sud)