Bencana hidrometeorologi di musim penghujan mulai menerjang wilayah Kabupaten Majalengka. Sejak Januari awal, Majalengka sudah dilanda musibah banjir, longsor, pohon tumbang hingga angin puting beliung.
BPBD Majalengka meminta masyarakat tetap waspada. Pasalnya cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung dari 1 Desember 2023 hingga 31 Maret 2024.
"Sekarang sudah memasuki musim penghujan. Untuk kesiapsiagaan di Majalengka telah terbit SK Bupati tentang kesiapsiagaan darurat hidrometeorologi (bencana) banjir hingga longsor itu berlaku dari 1 Desember sampai 31 Maret," kata Kepala Pelaksana BPBD Majalengka Iskandar Hadi, Jumat (12/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diketahui beberapa hari terakhir, Majalengka kerap diguyur hujan deras yang disertai angin dan petir. Berdasarkan kondisi lapangan hingga saat ini, kata Iskandar, sudah terjadi beberapa musibah bahkan sampai merenggut nyawa akibat musim penghujan.
"Kemarin angin puting beliung di Desa Pasindangan, Jatitujuh, setidaknya ada 29 bangunan (terdampak), diantaranya 28 rumah penduduk 1 musala, tapi tidak ada yang rusak berat. Kemarin juga 5 desa di wilayah Kecamatan Jatitujuh terjadi banjir yang merendam 380 hektare sawah," ujar dia.
"2 hari lalu juga ada warga Cirebon yang terkena petir 1 orang meninggal, 1 orang selamat," sambungnya.
Adapun wilayah rawan bencana di Majalengka saat musim hujan, hampir menyeluruh. Rawan banjir terdapat di wilayah utara, sedangkan longsor di wilayah selatan.
"Kalau potensi banjir ada di wilayah utara. Kalau pergerakan tanah, longsor itu di wilayah selatan," kata Iskandar.
Iskandar mengimbau kepada masyarakat agar tidak berpergian saat turun hujan. Pasalnya bahaya pohon tumbang juga menghantui warga sekitar.
Seperti yang terjadi pada Minggu (7/1) kemarin, pohon asam berukuran besar di Desa Jatipamor, Panyingkiran, tumbang hingga menutupi seluruh badan jalan. Akibat musibah itu, ruas jalan provinsi tidak bisa dilalui.
"Terutama masyarakat agar waspada, apalagi terjadi angin besar karena hampir setiap hari hujan. Apalagi hujan intensitas tinggi itu selalu saja ada pohon tumbang, kemudian menimpa rumah penduduk, hingga menutup jalan," ucap dia.
(yum/yum)