Disdik Cirebon Ungkap Penyebab Ambruknya Atap Kelas SMPN 2 Greged

Disdik Cirebon Ungkap Penyebab Ambruknya Atap Kelas SMPN 2 Greged

Ony Syahroni, Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 12 Jan 2024 15:30 WIB
Atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged Cirebon ambruk.
Atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged Cirebon ambruk. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Kabupaten Cirebon -

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Roniato angkat bicara menanggapi ambruknya atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged. Roniato menduga, ambruknya atap ruangan di sekolah tersebut akibat material bangunan yang tidak sesuai.

"Dugaan kami penyebabnya adalah karena konstruksinya memakai baja ringan tapi gentingnya memakai genting beton. Sehingga bebannya tidak sebanding," kata Roniato saat ditemui di SMP Negeri 2 Greged, Kabupaten Cirebon, Jumat (12/1/2024).

Menurut Roniato, jika konstruksi bangunan memakai baja ringan, maka gentingnya seharusnya menggunakan genting berbahan metal. "Semua kontruksi yang memakai baja ringan maka gentingnya harus memakai genting metal. Sehingga bebannya tidak terlalu berat," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roniato sendiri menyebut jika bangunan ruang kelas yang mengalami ambruk itu sebenarnya baru direnovasi pada beberapa tahun lalu. Oleh karenanya, ia juga menyayangkan adanya kejadian tersebut.

Terlebih, imbas ambruknya atap ruang kelas itu, terdapat sejumlah siswa yang mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan. "Kita sangat prihatin sekali adanya kejadian ini. Dan ada korban enam orang yang mengalami luka-luka. Bangunan ini baru direnovasi pada tahun 2022," kata dia.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, untuk memastikan penyebab utama yang mengakibatkan ambruknya atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged ini, Disdik Kabupaten Cirebon akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

"Kita belum tahu (penyebab utamanya). Mungkin nanti para ahli yang akan melihatnya seperti apa," ucap dia.

Sekadar diketahui, atap ruang kelas SMP Negeri 2 Greged, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon ambruk. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Menurut Kepala SMP Negeri 2 Greged, Heriyanto, ada dua ruangan yang atapnya mengalami ambruk. Kedua ruang tersebut terdiri dari ruang belajar bagi siswa kelas 7 dan ruang guru.

Akibat dari kejadian ini, enam orang siswa mengalami luka-luka karena terkena reruntuhan bangunan yang ambruk. Saat ini, keenam siswa itu telah dibawa pulang setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Titah Bupati Cirebon

Ambruknya dua ruangan di SMPN 2 Greged yang berlokasi di Desa Sindangkempeng, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon pada Jumat (12/1/2024) pada pukul 09.00 WIB pagi menbetot perhatian publik. Bupati Cirebon Imron Rosyadi langsung berkoordinasi dengan Kepada Disdik Cirebon Roniato. Imron pun memberikan titah kepada Disdik Cirebon agar kejadian tersebut tak berulang.

Imron menghubungi Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Roniato yang tengah meninjau insiden dua raung kelas ambruk melalui video call. Imron meminta agar Disdik Cirebon fokus untuk menengani enam siswa yang terluka akibat insiden itu.

"Saya minta perhatikan dulu kondisi siswa yang jadi korban," ucap Imron.

Dua bangunan kelas di SMPN 2 Greged yang ambruk itu terjadi saat kegiatan belajar mengajar. "Tadi saya tanya korban ada 6 orang, semuanya udah di bawa ke puskesmas dan sudah diperbolehkan pulang," kata Imron.

Dia menegaskan, sejumlah ruangan yang ambruk di antaranya satu ruang kelas dan satu ruang guru.

"Sesuai laporan dari Kadisdik ambruknya itu diduga akibat fondasi atap baja ringan tidak mampu menahan genting (tanah liat) yang berat," terangnya.

"Saya sudah menginstruksikan sekolah-sekolah yang menggunakan baja ringan harus menggunakan genting yang ringan. Jangan yang berat karena bebannya tidak kuat," jelasnya.

Secara tegas, Imron memerintahkan Disdik Cirebon untuk menginventarisir kondisiseluruh bangunan sekolah. "Semua bangunan harus di inventarisir supaya nggak kejadian lagi kayak gini," ucapnya kepada Kadisdik.

(sud/sud)


Hide Ads