Imron Rosyadi mengaku kecewa melihat buruknya kualitas gapura Taman Pataraksa. Luapan kekecewaan Bupati Cirebon ini ditunjukkan dihadapan salah satu kontraktor yang membangun gapura tersebut.
Orang nomor 1 di Cirebon ini mengetahui kabar ambruknya gapura itu dari media sosial (medsos). Informasi gapura ambruk, sempat viral di medsos.
"Saya tahu kabar gapura Taman Pataraksa ambruk setelah membaca di media. Untuk memastikan kualitas bangunan saya sekarang langsung turun ke lokasi," kata Imron kepada wartawan disela meninjau lokasi, Rabu (3/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melakukan peninjauan lokasi kejadian, Imron menyebut jika kualitas bangunan itu tidak memenuhi kriteria.
"Saya meminta ke dinas terkait untuk menindaklanjuti agar kontraktor yang mengerjakan ini (gapura) tidak digunakan lagi," ungkapnya.
Imron menjelaskan, mengenai kualitas konstruksi bangunan di mana jumlah besi yang digunakan sebagai pondasi terbilang kurang. Lalu, konstruksi bangunan sangat buruk karena hanya batu yang ditumpuk sebagai pondasi di dalam gapura tanpa memperhatikan jumlah semen yang digunakan.
"Tadi saya liat besi yang jadi sloof sangat kurang, isian pondasi gapura juga cuma batu ditumpuk tapi campuran semennya nggak ada," jelasnya.
Dirinya meminta kedua gapura yang ada di Taman Pataraksa dibangun kembali dari awal dengan kualitas yang baik, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Beruntung ambruknya malam hari tidak terbayang kalau lagi banyak pengunjung bakal ada korban, saya minta semua gapura tradisional di ambrukin semua terus dibangun lagi dari awal," terangnya.
Imron minta kepada konsultan yang menjadi pengawas proyek jangan sampai kejadian serupa terulang, karena gapura itu dibangun di area umum.
"Inget jangan main-main sama uang rakyat, jadinya begini. Saya minta semua tahapan proyek harus dilalui dengan baik," tegasnya.
Deni Krisnara, salah satu perwakilan kontraktor menyampaikan, analisa sementara dari pihaknya mengenai ambruknya gapura tersebut memperkirakan akibat getaran gempa bumi yang terjadi di Sumedang.
"Kami perkirakan ambruknya gapura akibat adanya gempa Sumedang berpengaruh pada ambruknya gapura," tuturnya.
Dengan adanya gempa bumi yang terjadi di Sumedang, pihaknya memperkirakan kondisi tanah yang sebelumnya berasal dari galian basement bergerak.
"Kami sudah sesuai spesifikasi namun perlu pendalaman, akan tetapi perlu pendalaman lebih lanjut mengenai penyebab pasti ambruknya gapura," ucapnya.
Pihaknya menunggu keputusan dari pihak konsultan dan dinas terkait mengenai perbaikan bangunan. "Kami selaku kontraktor akan bertanggungjawab penuh dan siap membangun kembali fasilitas (Taman Pataraksa) yang rusak," pungkasnya.
(wip/sud)