Kota Cirebon banyak meninggalkan sisa-sisa sejarah. Salah satunya Masjid Pangeran Cucimanah yang punya sejarah panjang terhadap perkembangan kebudayaan di kota udang.
Masjid ini terletak di Jalan Pangeran Cucimanah, Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya terletak di pinggir jalan raya.
Masjid ini bukan sembarang masjid. Di sekitarnya juga terdapat beberapa makam yang dikeramatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 3 makam keramat yang satu kawasan dengan Masjid. pertama makam Pangeran Cucimanah, kedua Pangeran Sapujagat dan ketiga Pangeran Jagasatru," kata Muhammad Yasin (48) Pengurus Masjid Pangeran Cucimanah saat berbincang dengan detikJabar, belum lama ini.
Dulunya, bangunan tersebut bukan masjid seperti saat ini. Yasin menuturkan bangunan itu dulunya hanya sebuah musala kecil. Namanya pun dulu bukan masjid Pangeran Cucimanah melainkan musala Al-Karomah.
Yasin yang merupakan keturunan dari juru kunci ketiga makam tersebut menjelaskan, pergantian nama dari musala Al-Karomah menjadi Masjid Cucimanah. Menurutnya, ada pertimbangan panjang dari Keraton Kanoman.
"Nama masjid Pangeran Cucimanah juga dinamakan atas saran Mama Patih dari Keraton Kanoman. Apalagi di situ ada 3 nama Pangeran" tutur Yasin.
"Jadi atas pertimbangan dari Keraton Kanoman dipakailah nama Masjid Pangeran Cucimanah," tambah Yasin.
Bangunan itu sudah ada sejak dahulu kala lantaran masih satu komplek dengan kawasan makam keramat Pangeran Sapujagat, Pangeran Cucimanah dan Pangeran Jagatsatru.
"Masuknya sudah sejak dulu ada berbarengan dengan makan, satu kesatuan sama situs, jadi ngga bisa sewenang-wenang," tutur Yasin.
Sama seperti fungsi masjid lainnya, masjid Pangeran Cucimanah juga kerap menggelar beberapa kegiatan keagamaan seperti pengajian sehabis subuh di hari minggu dan tawassul bersama di ketiga pangeran setiap malam Jumat dan pembagian nasi gratis setiap Jumat.
Sumur Keramat
Masjid ini juga memiliki sumur keramat. Tepat berada di area tempat wudhu. Konon air di sumur tersebut tak pernah kering. Sumur itu juga dinamakan sumur Cucimanah.
Sumur ini juga kerap didatangi oleh masyarakat untuk menyucikan diri. Bahkan warga yang datang berasal dari berbagai pelosok tanah air.
![]() |
"Yang mandi di sini banyak ada yang dari Tegal, Brebes, Banten hingga Jakarta. Jika maulid nabi area sekitar sini pasti ramai banyak yang datang," kata Yasin.
Tidak jauh dari Masjid tepatnya di dekat makam Pangeran Sapujagat ada juga sebuah sumur Keramat yang namanya sama dengan nama makam di sampingnya.
"Nah kalau ini sumur Pangeran Sapujagat sama juga ini sumur keramat yang dibangun oleh Pangeran Sapujagat," kata Yasin.
Sumur keramat juga selama ini bermanfaat bagi warga sekitar. Terutama saat musim kemarau. Banyak warga yang mengambil air di sumur tersebut.
"Sering banget, kalau kemarau banyak warga yang datang ke Sumur buat mengambil air," kata Yasin.
Yasin menjelaskan kedua pangeran lain yang dimakamkan di Situs Pangeran Cucimanah bukan orang sembarangan. Menurutnya, sosok mereka merupakan orang yang berpengaruh pada masanya.
"Seperti Pangeran Jagasatru yang menjadi leluhur dari orang Jagasatru sekarang. Pangeran Sapujagat yang terkenal dengan kesaktianya dalam memberantas kejahatan," kata Yasin.
(dir/dir)