Pilu dirasakan Tasrun begitu mendalam. Dia tak kuasa menahan kesedihan ketika petugas dari Bidokkes Polda Jabar memasuki kuburan istri dan anaknya untuk melakukan ekshumasi.
Ekshumasi dilakukan di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada Selasa (2/1/2024). Tasrun ikut hadir dan menyaksikan proses ekshumasi.
"Bukan pingsan, tapi tadi gak kuat aja lihatnya, lemes banget," kata Tasrun ditemui detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tasrun di kediamannya terlihat berusaha tegar dengan peristiwa yang menimpa keluarga kecilnya. Ya, bagi Tasrun kejadian pahit saat istrinya menjalani persalinan di RSUD Sentot belum bisa ia terima sepenuhnya. Karena ia harus kehilangan dua orang yang sangat dicintainya.
Tasrun tak menyangka kisah cintanya dengan sang istri berakhir tragis. Bahkan, ia pun belum bisa melepas kenangan manis saat merajut asmara hingga membangun rumah tangga bersama istrinya.
"Nikah tahun 2019, itu almarhumah itu di tempat pelelangan ikan di Eretan Kulon," kata Tasrun.
Memiliki keturunan tentu sangat diharapkan oleh keduanya. Meski sekitar 4 tahun belum dikaruniai seorang anak, namun keduanya tetap tegar menjalani rumah tangga seperti semestinya. Tasrun tetap berusaha keras menghidupi keluarganya dengan menjadi seorang supir truk pengangkut ikan.
Rupanya di awal tahun 2023, doa keduanya terkabul. Kehamilan istrinya pun sangat dinantikan oleh keduanya. Namun, kenyataan berkata lain, sang putra yang didambakan meninggal bersama ibunya saat persalinan.
"Merasa sangat terpukulnya ya itu, istri dan anak saya meninggal padahal baru saja 40 hari ibu istri saya meninggal," katanya.
Nasib yang dialami Kartinih istri Tasrun dan putra pertamanya, juga membuat keluarga teriris. Bahagia keluarga kecil Tasrun dan Kartinih yang semula diharapkan kandas setelah ibu dan bayi itu meninggal saat persalinan pada Desember 2023 kemarin.
"Saya sebagai keluarga itu merasa teriris lah, merasa kasihan karena orang di dunia ini yang merasa kehilangan itu anggota keluarga kan gitu," kata Paman Korban, Tika.
Keluarga juga sangat menitip harapan kepada para pihak agar segera menyelesaikan kasus dugaan malapraktik di tubuh RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu tersebut. Hal itu agar bisa menjadi perbaikan atau solusi untuk pelayanan bagi masyarakat kecil ke depannya.
"Untuk ke depannya mohon maaf pemerintah atau pihak swasta pelayanan tolong untuk masyarakat kecil agar ke depannya ini tolong tidak ada Kartinih lagi, cukup keluarga saya gitu aja sih," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan viral video ibu dan bayi meninggal saat persalinan di RSUD Pantura M.A Sentot Patrol. Melihat adanya kejanggalan pada penanganan tersebut, pihak keluarga melaporkan kejadian itu kepada Mapolres Indramayu. Saat ini, polisi masih melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut.
(dir/dir)