Cerita Istikamah Mualaf di Masjid Lautze 3 Cirebon

Cerita Istikamah Mualaf di Masjid Lautze 3 Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Kamis, 28 Des 2023 07:30 WIB
Suasana Masjid Lautze 3 Cirebon
Suasana Masjid Lautze 3 Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Cirebon -

Kawasan Jalan Pekalipan, Kota Cirebo, terkenal dengan deretan perktokoannya. Namun, tidak hanya jejeran pertokoan yang tampak di depan mata, tapi ada juga sebuah masjid kecil yang berada tepat di tengah-tengah kawasan pertokoan.

Masjid tersebut bernama Masjid Lautze 3 Cirebon. Arsitektur masjid gaya Cina membuat Masjid Lautze 3 memiliki keunikannya tersendiri. Salah satu yang membuat unik adalah adanya gantungan lampion yang berada tepat di bawah kaligrafi besar bertuliskan dua kalimat syahadat.

Berbeda dengan masjid pada umumnya yang memiliki kubah. Masjid Lautze 3 Cirebon tidak memiliki kubah sama sekali. Ini mirip seperti Masjid Lautze 1 dan 2 yang memang tidak memiliki kubah dan bergaya arsitektur Cina serta letaknya yang berada di tengah-tengah ruko atau pertokoan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Reno Subagyo (41) Takmir Masjid Lautze 3 Cirebon mengatakan Masjid Lautze 3 Cirebon memang terinspirasi dari Masjid Lautze yang sudah ada sebelumnya yang memang bergaya arsitektur Cina. "Masjid Lautze itu ada 3 yang pertama ada Masjid Lautze 1 yang ada di Jakarta, Lautze 2 ada di Bandung dan Masjid Lautze 3 ada di Cirebon," tutur Reno Selasa (27/12/2023).

Menurut Reno adanya ornamen yang menjadi penghias masjid hanyalah sebuah ekspresi budaya tidak lebih. "Hanya sekadar ciri khas budaya sebagai bentuk keanekaragaman saja," tegas Reno.

ADVERTISEMENT

Penggagas masjid Lautze sendiri awalnya adalah Haji Abdul Karim Oei seorang pendakwah sekaligus pebisnis keturunan Tionghoa. Ia dikenal sebagai penganut Islam yang taat serta pejuang kemerdekaan yang berteman dekat dengan dua tokoh nasional yaitu Soekarno dan Buya Hamka.

Pada tahun 1991 M lewat Yayasan Haji Karim Oei berdiri sebuah masjid di antara ruko yang berada di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Masjid ini diambil dari nama Jalan Lautze Pasar Baru Jakarta Pusat.

Suasana Masjid Lautze 3 CirebonSuasana Masjid Lautze 3 Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

"Lautze diambil dari nama jalan yang ada di Jakarta yang kebetulan jika dalam bahasa Indonesia Lautze sendiri berarti guru besar," kata Reno.

Didirikan Masjid Lautze 3 di Cirebon tidak terlepas dari upaya para mualaf yang ada di Cirebon untuk menjalin silaturahmi dan saling menguatkan antarmualaf di Kota Cirebon. "Ikhtiar para mualaf buat ngumpulin para mualaf yang tadinya pisah-pisah, apalagi mualafkan ujiannya berat-berat," tutur Reno.

"Akhirnya terjadi pertemuan antara Pembina masjid Lautze Ibu Andaka bertemu dengan Harry Saputra Gani Ketua Yayasan Haji Karim Oei Cabang Cirebon dan keturunan pak Haji Karim Oei lalu tercetuslah untuk mendirikan Masjid Lautze 3 Cirebon," tambah Reno.

Tidak hanya berfungsi sebagai sarana tempat ibadah. Masjid Lautze 3 Cirebon juga memiliki misi dakwah untuk mengumpulkan mualaf-mualaf lain yang ada di Cirebon.

Reno sendiri yang juga merupakan seorang mualaf. Ia menuturkan dirinya sebagai mualaf pernah dikucilkan hingga ketika ingin beribadah seperti salat pun harus sembunyi-sembunyi. "Sampai saya salat pun harus sembunyi-bunyi karena ada yang tidak setuju," kata Reno.

Oleh karena itu hadirnya Masjid Lautze 3 Cirebon dapat menjadi jalan untuk berkumpulnya para mualaf khususnya yang di Cirebon agar saling menguatkan dan lebih percaya diri untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dalam data yang dikumpulkan oleh DKM Masjid Lautze 3 ada sekitar 80 orang mualaf yang menjadi jemaah di Masjid Lautze 3 Cirebon. Meskipun baru diresmikan setahun lalu tepatnya di hari Santri 22 Oktober 2022 Masjid Lautze 3 Cirebon telah menjadi tempat bagi 6 orang yang bersyahadat untuk masuk Islam.

"Terakhir itu yang mualaf sekitar bulan November lalu," kata Reno.

Mualaf lain yang menjadi jamaah Masjid Lautze 3 Cirebon adalah Tommy. Awalnya ia sendiri sebelum kenal masjid Lautze 3 Cirebon jarang untuk beribadah bersama tapi setelah tahu Masjid Lautze 3 Cirebon ia sering datang untuk beribadah. "Sejak ada masjid Lautze 3 Cirebon jadi semakin terbiasa buat ibadah bareng di sini," tutur Tommy.

Meskipun letaknya di tengah-tengah pertokoan. Masjid Lautze 3 Cirebon mampu menampung jamaah sekitar 100 orang. Selain mengadakan solat fardhu lima waktu dan solat Jumat, Masjid Lautze juga mengadakan beberapa kegiatan lain seperti pengajian rutin dan belajar ngaji anak-anak kecil.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads