Menengok Bangunan Pertama di Cirebon

Menengok Bangunan Pertama di Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Rabu, 27 Des 2023 06:31 WIB
Bangsal Witana
Bangsal Witana (Foto: Fahmi Labibinajib/detikjabar).
Cirebon -

Suasana Keraton Kanoman sore itu nampak sepi. Hanya ada beberapa abdi dalem yang sedang membersihkan halaman Keraton. Sebagai bangunan bersejarah Keraton Kanoman memiliki banyak hal menarik yang dapat diulas lebih jauh.

Salah satu tempat yang menarik yang ada di Keraton Kanoman, adalah Bangsal Witana yang ada di bagian belakang Keraton. Dinamakan bangsal Witana, karena merupakan bangunan yang pertama kali dibangun di Cirebon.

"Witana berasal dari kata awite ana yang dalam bahasa Indonesia berarti permulaan ada," tutur Farihin, Pustakawan Wangsakerta Keraton Kanoman belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farihin mengungkapkan, sebelum ada pemukiman di Cirebon, Ki Danu Sela atau dikenal juga dengan Ki Gedeng Alang-Alang. Beliau merupakan seorang Kuwu pertama di Cirebon. Pada saat pertama kali datang ke Cirebon, Ki Gedeng Alang-Alang membuat sebuah bangunan rumah. Bangunan ini lah yang menjadi cikal bakal pedukuhan Cirebon.

Bangunan rumah tersebut dibangun di tempat yang sekarang dinamakan dengan Bangsal Witana yang berarti bangunan pertama.

ADVERTISEMENT

Dikenal dengan Ki Gedeng Alang Alang karena Ki Danu Sela merupakan seorang yang pertama kali membuka lahan yang dulunya banyak ditumbuhi alang-alang atau pepohonan yang besar. Dari sinilah julukan Ki Gede Alang-Alang berasal.

Menurut Farihin Bangsal Witana terletak di sebelah barat kawasan Kebon Jimat atau di sebelah selatan Mande Mastaka. Bangsal Witana berbentuk seperti Joglo yang memiliki ukuran sekitar dua meter dengan dikelilingi oleh batuan karang dengan bagian depan ada sebuah kolam yang disampingnya terdapat sebuah sumur.

Sumur Keramat tersebut dikenal dengan Sumur Agung Witana sebuah sumur yang berbentuk bundar dengan dihiasi oleh bebatuan atau wadasan.

Pada bagian atas joglo terdapat sebuah tulisan Munggaling Tatahan Pranataning Ratu dengan angka tahun 1561 Saka atau 1639 M. Tahun tersebut menunjukan renovasi dari Witana yang dilaksanakan pada masa Sultan Pangeran Mas Zainul Arifin Penambahan Ratu II.

Selain sebagai tempat yang menjadi penanda bangunan awal di Cirebon. Bangsal Witana juga sering dijadikan sebagai tempat kebatinan oleh para Sultan pada zaman dahulu.

"Bangsal Witana difungsikan sebagai tempat Sultan untuk menimba ilmu kebatinan," tutur Farihin.

Jika pengunjung memasuki Bangsal Witana akan terasa sekali suasana asri seperti zaman dahulu, karena Bangsal Witana banyak ditumbuhi pepohonan yang cukup besar serta di sekitarnya ada banyak bebatuan yang mirip seperti bebatuan yang ada di Goa Sunyaragi.

Sekarang kawasan Bangsal Witana masih terus digunakan ketikan pembacaan tradisi Babad Cirebon setiap tanggal 1 Muharram atau pergantian tahun baru dalam kalender hijriah.

Bagi yang ingin mengunjungi Bangsal Witana dapat mendatangi Keraton Kanoman yang terletak di belakang pasar Kanoman, Jalan Kanoman Lemahwungkuk Kota Cirebon Jawa Barat.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads