Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon saat ini sedang mempersiapkan sejumlah logistik sebagai penunjang pelaksaan Pemilu 2024 mendatang. Salah satunya kotak suara yang saat ini masuk dalam tahap perakitan digudang logistik pemilu berlokasi di jalan Pronggol, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk.
Dalam proses ini detikJabar menemukan kisah menarik dari salah satu pekerja yang terlibat dalam perakitan kotak suara.
Dia adalah Agung Suryana (36) salah seorang perakit kotak suara yang merasa bangga karena bisa turut terlibat dalam pelaksanaan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur aja selain ada upahnya, saya juga bangga bisa terlibat di Pemilu nanti dengan cara merakit kotak suara," ucapnya sambil mengusap keringat di dahinya karena panasnya udara dalam gudang logistik KPU Kota Cirebon, Sabtu (23/12/2023).
Ia juga mengaku, kesempatan ini merupakan perdana dalam hidupnya terlibat dalam perakitan kotak suara. "Ini kesempatan yang jarang orang lain miliki, pendidikan saya emang gak tinggi. Tapi hal ini saya lakukan sebagai bentuk pengabdian saya buat negara," tuturnya.
Ia melanjutkan, secara upah yang diberikan diakuinya memang tidak terlalu besar. Meskipun demikian, tidak melunturkan tekadnya untuk terlibat dalam perayaan pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Bayarannya sih nggak besar, buat saya pemilu itu momen penting dan saya sebagai 'orang kecil' ingin berbakti buat bangsa dan negara," bebernya.
Pria warga Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan ini dalam kesehariannya mengaku beraktivitas sebagai pekerja harian lepas. "Ya kerjaan saya kaya begini aja serabutan, kalau ada yang bisa dikerjakan ya saya kerjakan," ungkapnya.
Walaupun demikian, dia mengaku selalu bersyukur atas rezeki yang dia terima untuk menghidupi keluarga kecilnya.
"Kunci hidup berkah ya cuma bersyukur aja, mau itu besar atau kecil pendapatannya tapi kalau tidak bersyukur buat apa. Alhamdulillah semua anak saya bisa sekolah dan dapur tetep ngebul," terangnya.
Ayah dari tiga orang anak ini juga menjelaskan, awal mula bisa terlibat sebagai perakit kotak suara ini berawal dari ajakan temannya. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung menyatakan bersedia menjadi tenaga perakit kotak suara pemilu 2024.
"Awalnya saya diajak sama temen saya, dari awal juga udah dijelasin soal bayarannya dan saya terima selagi itu halal," ucapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko menuturkan, dalam proses perakitan kotak suara ini pihaknya melibatkan sebanyak 20 orang.
"Hari ini awal perakitan untuk kotak suara dan tadi kita sudah lakukan briefing kepada mereka supaya bekerja sesuai SOP," kata Mardeko.
Mardeko juga menuturkan, jumlah kotak suara yang saat ini sedang dilakukan proses perakitan berjumlah 5.140 kotak suara untuk 1.026 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang nantinya tersebar diseluruh daerah pemilihan di Kota Cirebon.
"Mereka yang merakit kotak suara ini setiap harinya mulai kerja jam 08.00-16.00," ucapnya.
Pihaknya menargetkan, proses tahapan perakitan ini dilaksanakan selama 10 hari ke depan menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. "Jadi buat ngejar target itu kami harapkan setiap 1-2 menit bisa merakit 1 kotak suara," paparnya.
Sedangkan untuk upah bagi para perakit kotak suara ini, Mardeko menjelaskan untuk satu kotak suara yang dirakit para pekerja ini mendapatkan upah sebesar Rp 1.600. "Satu kotak suara dibayarkan Rp 1.600 buat para perakitnya," tuturnya.
(sud/sud)