Bawa Cerita Pala Sukabumi, Batik Kakak Mencuri Perhatian di Jepang

Bawa Cerita Pala Sukabumi, Batik Kakak Mencuri Perhatian di Jepang

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 02 Agu 2025 21:00 WIB
Kreasi batik asal Sukabumi yang ikut tampil di World Expo 2025 Osaka, Jepang
Kreasi batik asal Sukabumi yang ikut tampil di World Expo 2025 Osaka, Jepang (Foto: dokumen Batik Kakak)
Sukabumi -

Tak hanya terkenal dengan alamnya yang sejuk dan hasil buminya yang melimpah, kini Sukabumi juga punya kebanggaan baru dari dunia fashion. Sebuah brand batik lokal bernama Batik Kakak sukses menembus pasar internasional dan tampil di ajang prestisius World Expo 2025 Osaka, Jepang, lewat karya-karya unik berbasis kearifan lokal.

Adalah Fitri Apriyanti dan Moch Faisal Nasrullah, dua sosok di balik Batik Kakak, yang membawa semangat muda dan inovasi dalam balutan kain batik. Tak sekadar corak klasik, mereka mengusung tema yang sangat dekat dengan tanah kelahirannya, buah pala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin mengenalkan Sukabumi dari sisi yang berbeda. Bukan hanya lewat alam atau wisata, tapi juga dari rempah-rempahnya, salah satunya pala," kata Fitri, Sabtu (2/8/2025).

Kisahnya bermula dari sketsa-sketsa tangan sederhana di atas kertas. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan terbukanya binaan di bidang batik membawanya ke kancah internasional.

ADVERTISEMENT

"Kita mulai dari corat-coret dulu, lalu masuk ke aplikasi digital namanya jBatik. Itu kita dapat dari pembinaan LPS dan Batik Fractal," ujar Faisal, menjelaskan alur kreatif mereka.

Sketsa digital itu kemudian dicetak dalam ukuran kecil antara 15x15 atau 20x20 cm dan dikirim ke perajin batik khusus canting tembaga.

"Dari situ, proses produksi dimulai. Hasil batiknya dikirim lagi ke kita. Prosesnya bisa bolak-balik, sampai motifnya benar-benar matang," tambah Fitri.

Simpel, Modern, dan Punya Cerita

Batik Kakak hadir bukan dengan motif yang rumit. Justru kesederhanaan pola dan pemilihan warna yang kekinian menjadi nilai jual utamanya.

"Target kita memang anak muda dan ibu muda yang ingin tetap modis. Warna-warna kita lebih soft, gayanya kekinian," jelas Fitri.

Selain pakaian, mereka juga membuat produk turunan seperti hampers, gift box, hingga dekorasi rumah. Produk itulah yang mengantarkan Batik Kakak menjadi salah satu pengisi Paviliun Indonesia di Jepang.

"Untuk ke Jepang kita bawa tiga produk, storage box, wall hanging, dan satu lagi bentuk dekoratif, semua dibalut batik motif pala," ujarnya.

Menariknya, ketiga koleksi yang mereka ajukan akhirnya lolos kurasi untuk mewakili Indonesia di Paviliun Indonesia pada World Expo 2025 Osaka. Pilihannya bukan tanpa alasan, pasar luar negeri ternyata lebih menyukai batik dalam bentuk home decor dan souvenir, bukan hanya pakaian.

Tampil di World Expo 2025 Osaka

Kreasi batik asal Sukabumi yang ikut tampil di World Expo 2025 Osaka, JepangKreasi batik asal Sukabumi yang ikut tampil di World Expo 2025 Osaka, Jepang Foto: dokumen Batik Kakak

Karya Batik Kakak menjadi bagian dari kurasi khusus untuk Paviliun Indonesia di ajang World Expo 2025 di Osaka, Jepang. Expo ini merupakan pameran dunia berskala besar yang menjadi ajang unjuk gigi teknologi, budaya, dan inovasi dari berbagai negara.

Untuk Indonesia sendiri, Paviliun dirancang dengan mengangkat kekayaan budaya dan kreativitas lokal. Salah satu kurator utama, Batik Fractal, memboyong empat brand batik dari berbagai daerah, termasuk Batik Kakak dari Sukabumi untuk ikut serta.

"Kita ikut kurasi dari Batik Fractal, yang memang sudah berkolaborasi lama dengan kita. Dari sana, dipilih beberapa brand untuk mendampingi Paviliun Indonesia. Alhamdulillah Batik Kakak lolos dan jadi salah satu yang ditampilkan di Expo 2025," ungkap Fitri bangga.

Motif pala yang mereka angkat bukan sekadar estetika. Ia adalah hasil dari proses riset dan pengembangan bersama Batik Fractal, lembaga yang dikenal fokus pada digitalisasi batik.

"Kita kolaborasi satu bulan untuk pengiriman sampel dan akhirnya Batik Kakak masuk ke dalam brand yang dibawa Batik Fractal ke Osaka," terang Fitri.

Dalam paviliun Indonesia, Batik Kakak bukan satu-satunya yang tampil. Total ada empat brand batik hasil kurasi dari LPS dan Batik Fractal yang mewakili Indonesia. Tapi kebanggaan tentu terasa berbeda ketika nama Sukabumi ikut harum di antara produk-produk kreatif negeri.

Pencapaian ini bukan akhir, tapi justru awal untuk membuka jalan lebih lebar bagi produk lokal Sukabumi. Dari corat-coret sketsa, potongan kain katun dan primis, hingga stand megah di Osaka, Batik Kakak membuktikan bahwa batik tak harus tua, tak harus rumit, dan tak harus berhenti di pasar lokal.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads