Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat bersama Komisi X DPR RI menggelar kegiatan diseminasi KBBI dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati menjelaskan, bahwa program diseminasi KBBI ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi yang dikoordinasikan oleh Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra. Pihaknya berupaya agar masyarakat bisa lebih memanfaatkan KBBI.
Dia menekankan pentingnya KBBI sebagai alat untuk memahami dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dengan memahami KBBI, kata dia, masyarakat dapat meningkatkan kualitas berkomunikasi serta memperdalam pemahaman terhadap bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herawati juga menyebutkan, bahwa penggunaan KBBI saat ini terus meningkat. Berdasarkan data statistik di laman Badan Bahasa, sudah lebih dari 200 juta pengguna yang menggunakan akses membuka KBBI.
"Ini menunjukkan bahwa keberadaan KBBI sudah diminati oleh masyarakat, tetapi kami tetap mendorong seluruh masyarakat untuk lebih memanfaatkan KBBI, karena banyak kosakata baru yang sudah dimasukkan," kata Herawati di Kota Sukabumi, Minggu (8/9/2024).
Di antara kosakata baru yang dimasukkan, Herawati mengungkapkan bahwa bahasa Sunda menjadi salah satu bahasa daerah yang cukup banyak menyumbangkan kosakata baru ke dalam KBBI.
"Hingga saat ini, sudah ada sekitar 855 kosakata bahasa Sunda yang tercatat dalam KBBI. Di tahun 2024, kami dari Balai Bahasa Jawa Barat akan mengusulkan sekitar 355 kosakata baru lagi untuk dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia," jelasnya.
![]() |
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI Komisi X Desy Ratnasari juga menekankan pentingnya memahami bahasa Indonesia dan tata bahasanya. Menurutnya, melalui seminar ini, masyarakat diharapkan lebih sadar tentang betapa pentingnya meningkatkan keterampilan berbahasa.
"Kesadaran ini penting, karena ketika bangsa Indonesia sebagai penutur bahasa Indonesia meningkatkan pemahaman dan keterampilannya, mereka juga bisa menjadi contoh bagi generasi berikutnya. Anak-anak kita nantinya akan bangga berbahasa Indonesia dan terus mengembangkan bahasa ini," kata Desy.
Selain itu, Desy juga membahas usulan Balai Bahasa Jawa Barat untuk memasukkan 355 kosakata bahasa Sunda baru ke dalam KBBI pada tahun 2024. Desy menyoroti pentingnya dukungan anggaran dan kebijakan untuk kesuksesan program ini.
"Kami sebagai anggota DPR mendukung program revitalisasi bahasa daerah, termasuk bahasa Sunda. Kami turut mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program ini, memastikan anggarannya cukup dan programnya berjalan dengan baik," tegasnya.
Desy menambahkan, salah satu fungsi DPR adalah pengawasan terhadap kinerja program pemerintah, termasuk program revitalisasi bahasa daerah. "Kami akan terus memantau apakah revitalisasi ini berdampak positif, misalnya peningkatan keterampilan bahasa Sunda di kalangan anak muda. Jika perlu, kami akan mendukung tambahan anggaran untuk program ini," sambungnya.
Di akhir pembicaraannya, Desy juga menekankan pentingnya peran ahli bahasa dalam pengayaan kosakata dan penyerapan bahasa daerah. Pihaknya berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KBBI dan mendukung pengembangan kosakata bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia dapat terus berkembang dan bermartabat di kancah internasional.
"Kami sebagai DPR mendorong agar pengembangan bahasa Indonesia, baik di tingkat regional maupun internasional, terus berlangsung. Tentu, ini harus dikoordinasikan dengan para ahli yang paham betul bagaimana proses pengembangan bahasa," tutup Desy.
(dir/dir)