Kiprah Mak Erot dan Hikayat Terapi Vitalitas Pria di Sukabumi

Kiprah Mak Erot dan Hikayat Terapi Vitalitas Pria di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 16 Jun 2024 11:30 WIB
Pengobatan Tradisional Mak Erot di Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Salah satu sudut lokasi praktik Mak Erot yang masih bertahan hingga kini di Cisolok, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Kabupaten Sukabumi -

Mak Erot, dikenal karena kepiawaiannya dalam reparasi alat vital pria. Meskipun telah berpulang pada 2008 silam, jejak legendaris pengobatan tradisional Mak Erot masih terasa kuat terutama di kampung halamannya, Cigadog, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Mak Erot memulai praktik pengobatannya sejak 1940-an di Cisolok. Menggunakan ramuan herbal dan metode pijatan yang khas, informasi dari salah satu keturunannya, Mak Erot lahir sekitar tahun 1878 dan meninggal dunia di kampung halamannya pada 5 Juli 2006. Semasa hidup, Mak Erot berhasil menarik perhatian banyak orang bahkan hingga mancanegara. Dari mana Mak Erot menguasai keahliannya?

"Dulu itu emak sering puasa 100 hari ya, namanya orang enggak punya. Beliau minta petunjuk dari yang maha kuasa namanya juga orang dulu. Setelah itu beliau bermimpi didatangi sama ibunya, petunjuknya berupa siloka (peribahasa) bisa menghidupkan yang mati dan membesarkan yang kecil," kata Haji Baban Saepudin, salah seorang cucu Mak Erot saat ditemui detikJabar di kediamannya, Kampung Cigenteng, RT 01 RW 07, Desa/Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkat cerita, makna peribahasa itu pun akhirnya terungkap. Dalam mimpi Mak Erot didatangi Mak Layi ibundanya. Tidak hanya memberikan peribahasa namun juga cara pemijatan hingga resep herbal yang diyakini mampu meningkatkan vitalitas pria dewasa.

"Makna peribahasa itu akhirnya terungkap, ternyata itu ditujukan kepada Mr P laki-laki. Mereka yang mati atau mandul bisa dihidupkan, lalu yang kecil bisa dibesarkan," ujar Baban seraya menunjukkan mimik wajah serius.

ADVERTISEMENT

"Awalnya semua dipraktikkan kepada yang dekat dulu, lalu meluas ke wilayah Cisolok, Palabuhanratu, lalu ke Sukabumi. Mulai dikenal, mulai pada tahu sampai ke luar kota. Kala itu masih zaman penjajahan ya. Sampai akhirnya aktivitas itu berlangsung hingga puluhan tahun kemudian," tutur Baban.

Baban Saepudin, cucu sekaligus pewaris keahlian Mak Erot di Cisolok, Sukabumi.Keluarga saat berada di makam Mak Erot. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Singkat cerita pasien Mak Erot membludak, Mak Erot yang awalnya dibantu suaminya Abah Bo'i akhirnya menurunkan kemampuannya ke anak-anaknya, berlanjut ke cucu-cucunya salah satunya Baban. Baban beruntung langsung mendapatkan kemampuan itu dari Mak Erot, neneknya.

Bukti-bukti Baban bersama Mak Erot tersimpan dalam foto kenangan semasa legenda pengobatan tradisional itu hidup. Baban kala itu menemani langsung Mak Erot saat menerima undangan dari sejumlah kota besar di Indonesia.

"Jadi saya meluruskan, tugas Mak (Erot) itu hanya membacakan jampi dan doa-doa selama prosesi reparasi alat vital pria, menyiapkan ramuan herbal. Sementara tugas pemijatan dilakukan oleh suaminya atau kakek saya atau anak dan cucunya salah satunya saya ada titik rahasia yang kami pijat tradisional sesuai petunjuk Mak Erot dahulu, jadi bukan sama Mak Erot langsung (pijat) kan tidak boleh, bukan muhrimnya, pamali," tutur Baban menegaskan.

Doa dan jampi itu kemudian terpelihara setelah diwariskan langsung kepada penerusnya. Begitu juga dengan ramuan alami alias herbal yang digunakan tidak ada perubahan, masih sama seperti semasa Mak Erot hidup dulu. Semuanya diberitahukan secara terbuka kepada mereka yang datang.

Pengobatan Tradisional Mak Erot di Cisolok, Kabupaten Sukabumi.Foto-foto Mak Erot semasa hidup dan Baban Saepudin sang cucu saat melakukan praktik pijat tradisional di sejumlah kota besar di Indonesia. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

"Jenisnya bermacam dan saya pastikan semuanya alami tanpa ada obat-obatan (kimia). Begitu juga dengan pijatan, semuanya alami bukan suntikan apalagi vakum atau alat pembesar. Antara ramuan herbal, doa dan pemijatan saling terikat tidak terpisahkan. Jadi yang bukan penerima kemampuan mak, belum tentu bisa mempraktikkan itu walau hapal jenis herbalnya," beber Baban.

Semasa hidup banyak yang datang dari berbagai penjuru dalam dan luar negeri, berharap mendapatkan keajaiban dari tangan dingin Mak Erot. Hingga kini, para pewaris masih menjalankan praktik pengobatan tradisional tersebut, termasuk Baban.

"Saya dibantu adik saya Alif Abdillah, sampai sekarang masih ada saja tamu yang datang. Jadi apa yang saya lakukan masih sama seperti yang nenek saya lakukan dahulu masih saya lestarikan sampai saat ini. Kita banyak membantu mengatasi mereka yang memiliki keluhan soal vitalitas pria," ujar Baban.

Mak Erot telah tiada, makamnya kini dijaga dan diurus oleh anak dan cucu-cucunya. Meskipun telah berpulang, jejak pengobatan dan pijatan tradisional Mak Erot masih ada hingga kini dilestarikan dan diteruskan oleh keturunannya yang asli.

"Intinya kami hanya melakukan praktik pijat tradisional, semua rahasia Mak Erot semasa dahulu kami teruskan di saat ini, adapun ritual dan jampi adalah bagian dan warisan dari Mak dahulu yang kami lestarikan hingga saat ini," kata Baban.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads