Jelang Ramadhan, Warga Ciamis Ganti Pagar Bambu di Situs Pangcalikan

Jelang Ramadhan, Warga Ciamis Ganti Pagar Bambu di Situs Pangcalikan

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 04 Mar 2024 18:00 WIB
Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis.
Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Menjelang Bulan Ramadan, berbagai tradisi dilakukan masyarakat Tatar Galuh Ciamis. Salah satu yang menarik adalah Tradisi Ngikis di Situs Ciung Wanara atau Bojong Galuh, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Senin (4/3/2024).

Tradisi Ngikis ini diikuti oleh ratusan warga dari berbagai kalangan, anak sekolah, ibu-ibu, orang tua hingga para pegiat kebudayaan. Hadir juga dari unsur pemerintah Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.

Acara puncak Tradisi Ngikis adalah mengganti pagar bambu yang mengelilingi Situs Pangcalikan di Situs Bojong Galuh. Situs Pangcalikan konon dipercaya merupakan singgasana atau tempat duduk raja peninggalan Kerajaan Galuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Ngikis sudah dilakukan sejak dulu secara turun temurun setahun sekali menjelang Bulan Ramadan. Kegiatan ini juga dimanfaatkan masyarakat Karangkamulyan untuk munggahan. Setelah mengikuti Tradisi Ngikis, masyarakat melaksanakan makan bersama atau botram di lokasi situs.

Tradisi diawali dengan berjalan bersama-sama para pejabat, budayawan dan masyarakat dari area parkir menuju Situs Pangcalikan atau singgasana. Di depan pintu masuk Situs Pangcalikan, diadakan upacara penyambutan dengan dua penari.

ADVERTISEMENT

Seluruh rombongan kemudian masuk ke area situs. Namun karena tempatnya yang tidak terlalu besar, jadi hanya sebagian yang masuk. Sedangkan masyarakat lainnya menyaksikan dari luar pagar. Rombongan bersama warga kemudian duduk bersama dan mengikuti doa atau tawasul.

Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis.Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Masuk ke acara inti dari Tradisi Ngikis yakni mengganti pagar bambu Situs Pangcalikan. Sejumlah pejabat Pemkab Ciamis, Kepala Desa Karangkamulyan, Budayawan dan tamu kehormatan lainnya diberi kesempatan untuk memaku pagar tersebut.

Setelah selesai di Situs Pangcalikan, rombongan pun kembali menuju Pusat Budaya untuk menggelar acara seremonial. Di acara tersebut ada juga pertunjukan seni budaya dan diakhiri dengan botram atau makan bersama.

Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis.Prosesi Tradisi Ngikis dalam menyambut Ramadan di Situs Ciung Wanara Bojong Galuh Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia mengatakan di Ciamis ada Festival Mapag Ramadan yang isinya tradisi warga Ciamis menyambut Bulan Ramadan.

"Sekarang Tradisi Ngikis. Maknanya adalah membuang atau melebur, mengikis hal negatif. Sehingga pada saat memasuki Ramadan sudah dalam keadaan bersih," ujar Budi.

Dalam Tradisi Ngikis, dijelaskan Budi, terdapat acara seremonial dan ritual. Uniknya dari Ngikis dibanding dari tradisi lain adalah pada acara puncak.

"Biasanya di tempat lain, acara puncak dengan berdoa di makam sesepuh atau tokoh ulama. Tapi Ngikis dengan mengganti pagar Pangcalikan. Ini bukti kita turunan Galuh sejak lama memelihara," tegasnya.

Menurut Budi, Tradisi Ngikis juga sebagai salah satu potensi wisata di Ciamis. Mengingat setiap tradisi ini digelar akan menjadi magnet bagi budayawan atau masyarakat luar daerah untuk datang ke Ciamis.

"Even tradisi ini adalah salah satu unggulan, sudah jadi daya tarik," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads