Wayang merupakan cagar budaya asal Indonesia yang berkembang pesat dan besar dipertunjukkan di Jawa dan Bali. Saking ikoniknya wayang, UNESCO organisasi yang membawahi kebudayaan PBB menetapkan wayang sebagai pertunjukan boneka terbesar di Indonesia.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini minat menonton dan melestarikan kebudayaan wayang sudah mulai pudar. Walau begitu, masih ada segelintir orang yang berusaha melestarikan kebudayaan khas Indonesia tersebut.
Salah satunya Ramdhan Kosasih (65), perajin sekaligus peraga pertunjukkan wayang yang memamerkan hasil usahanya sambil memberikan pertunjukan di pinggir Jalan Braga, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena wayang itu kebudayaan orang Sunda, juga saya meneruskan perjuangan orang tua saya dulu dari tahun 60-an udah bikin wayang terus saya tahun 70-an ikut pajang hasilnya di pinggir jalan ini juga," ucap Ramdhan.
Ramdhan juga optimistis dengan langkah sederhana yang dilakukannya, wayang akan tetap lestari. Tidak hanya di Indonesia, namun juga bisa dikenal sampai manca negara.
Kepercayaan dirinya juga bukan tanpa alasan. Ramdhan mengaku, bahwa wayang yang dijajakannya, saat ini sudah mendapat peminat dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapur, bahkan sampai Eropa seperti Belanda.
Dia mengungkap, wayang yang dijualnya memiliki harga bervariasi. Mulai dari Rp50 ribu untuk ukuran paling kecil hingga Rp 1 juta dengan ukuran sekitar 70 sentimeter.
Ramdhan mengaku, terus menekuni dunia pewayangan karena sosok sang ayah. Dia ingin terus meneruskan perjuangan ayahnya. Meski begitu dia tidak memaksakan anaknya untuk mengikuti jejaknya.
"Anak-anak bapak minat sama bidangnya beda-beda sih. Ada yang paling dekat suka seni juga di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) tapi wayang sukanya. Yang bungsu cewe juga kuliah tapi minatnya bukan seni. Yaa bapak mah nggak bakal maksa juga sih udah pada gede, anak sukanya apa kita mah ikutin aja, orang tua mah dukung aja gimana kemauan mereka," ujar Ramdhan.
Dia berharap langkah kecil yang dilakukannya bisa mempertahankan kesenian wayang di tengah gempuran kemajuan zaman. Dia tidak ingin salah satu kekayaan budaya milik Indonesia ini hilang tergerus zaman.
(mso/mso)