Si Tempang, Sang Penjaga Wilayah Kawali Galuh Ciamis

Unak-anik Jabar

Si Tempang, Sang Penjaga Wilayah Kawali Galuh Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 04 Feb 2024 10:31 WIB
Astana Gede Kawali di Kabupaten Ciamis, merupakan situs peninggalan Kerajaan Galuh.
Astana Gede Kawali di Kabupaten Ciamis, merupakan situs peninggalan Kerajaan Galuh (Foto: Dadang Hermansyah/detikjabar).
Ciamis -

Cerita urban atau urban legend memang menarik untuk dibahas. Terlebih cerita tersebut berkaitan dengan sejarah lokal suatu wilayah. Di Kabupaten Ciamis, tepatnya di wilayah Kawali, terkenal dengan cerita Si Tempang yang berkembang di masyarakat hingga sekarang.

Si Tempang merupakan sosok yang menyerupai macan hitam atau kumbang yang selalu berkeliling dari satu situs ke situs keramat lain. Tapi pusatnya berada di Astana Gede Kawali. Disebut Si Tempang karena ketika berpatroli, macan hitam itu berjalan pincang.

"Urban legend yang sampai sekarang masih ada dan dipercaya masyarakat Kawali dan sekitarnya ada Si Tempang. Disebut itu karena salah satu kakinya pincang. Jadi Si Tempang ini selalu patroli berkeliling wilayah Kawali dengan pusatnya Astana Gede Kawali," ujar Kang Enno, Budayawan Kawali kepada detikJabar, Jumat (2/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Enno, warga Kawali dan sekitarnya percaya Si Tempang ini adalah sosok penjaga wilayah Galuh. Diketahui Astana Gede Kawali merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Galuh. Cerita urban ini ada sejak lama dan sudah turun temurun.

"Masih banyak warga yang sesekali melihat Si Tempang. Warga mengaku melihat sosok macan hitam, ukurannya normal yang berjalan pincang sedang berkeliling," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski kerap menampakan diri, namun sosok Si Tempang ini tidak pernah mengganggu masyarakat. Justru masyarakat merasa tenang dan berterima kasih dengan Si Tempang, sehingga wilayah menjadi aman.

"Menurut pengakuan warga yang melihat kebanyakan dari kejauhan pada malam hari tapi tidak pernah ada yang merasa terganggu. Malah mereka merasa tenang dengan adanya Si Tempang masih patroli," tuturnya.

Enno menyebut, tidak ada malam khusus untuk Si Tempang melakukan patroli atau menampakan diri. Namun biasanya kemunculan Si Tempang ini diiringi dengan kejadian besar. Sehingga Si Tempang ini menjadi salah satu pertanda.

"Kadang ketika akan ada acara besar seperti Tradisi Nyiar Lumar atau even lain biasanya Si Tempang ini akan mengontrol lebih dulu, dua atau tiga hari sebelumnya. Ya masyarakat suka ada yang lihat," katanya.

Banyak masyarakat yang menduga, konon nya Si Tempang ini adalah peliharaan raja pada masa Kerajaan Galuh.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads